Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Saldo Cukup, Fasilitas Top Up di Gerbang Tol Jabodetabek Dihentikan Sementara

Kompas.com - 19/03/2020, 15:31 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menutup sementara fasilitas "top up" tunai di gerbang tol wilayah Jabotabek yang secara aktif diberlakukan mulai Kamis (19/3/2020), dalam rangka mitigasi penyebaran virus corona (COVID-19).

"Hal ini dilakukan karena kami mengutamakan kesehatan dan keamanan baik pengguna jalan maupun karyawan operasional," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis. seperti dikutip Antara.

Baca juga: Dilema Pesta Adat Pernikahan Batak di Tengah Merebaknya Virus Corona

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) berkomitmen untuk terus meningkatkan langkah antisipasi pengendalian COVID-19.

Langkah tersebut di antaranya dengan menerapkan "social distancing" secara bertahap termasuk dalam hal aktivitas transaksi tol.

"Salah satunya dengan menutup sementara fasilitas top up tunai di gerbang tol wilayah Jabotabek yang secara aktif diberlakukan hari ini," katanya.

Baca juga: Pesan Ratri Anindyajati untuk Pasien Positif Covid-19: Jangan Panik, Pasti Bisa Sembuh

Fasilitas "top up" tunai dinilai masih rawan sebab ada transaksi dengan menggunakan uang tunai dan potensi kontak fisik antara pengguna jalan dengan karyawan operasional Jasa Marga.

Untuk itu, agar tidak ada antrean transaksi di gerbang tol, Heru juga mengimbau pengguna jalan untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol.

“Memastikan kecukupan saldo merupakan dukungan pengguna jalan untuk ikut menerapkan 'social distancing! di gerbang tol," katanya.

Wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona terus menyebar di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.

Data yang dirilis pemerintah, Rabu (18/3/2020), sudah ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari angka tersebut, sebanyak 11 orang sembuh dan 19 pasien meninggal. Pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah imbauan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Warga diminta menghindari keramaian yang berpotensi terjadi penyebaran virus corona.

Work from home (WFH) atau bekerja di rumah dan social distancing atau menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain semakin gencar disosialisasikan.

Warga diminta tidak keluar rumah jika tidak ada urusan mendesak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com