Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2020, 15:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesiapan pemerintah Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19 akibat virus corona (SARS-CoV-2) yang kian merebak ternyata tidak disertai kecanggihan alat medis yang ada saat ini.

Setidaknya itu yang dirasakan pasien A --identitas pasien yang kami rahasiakan karena kepentingan privasi-- yang merasakan dua kali tes swab untuk mengetahui apakah dia positif terjangkit Covid-19 atau tidak.

Pasien A mengaku telah melaporkan diri ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pasar Minggu pernah kontak dengan salah seorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 15 Maret lalu dan langsung mendapat respons oleh rumah sakit saat itu juga.

Baca juga: 7 Arahan Terbaru Jokowi untuk Penanganan Covid-19

Pasien A menuturkan, dia bersama empat orang lainnya yang diduga suspect Covid-19 dikumpulkan di ruang isolasi berukuran 3x4 meter.

"Saya dimasukkan ke sana setelah darah saya diambil dan dilakukan rontgen paru-paru," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020).

Setelah itu, si pasien A tidak mendapat informasi kapan dia akan dilakukan tes swab atau pengambilan spesimen dari tenggorokan. Dia disarankan pulang ke rumah untuk mengisolasi secara mandiri.

Petugas, kata Pasien A, berulang kali mengatakan tidak ada ruang untuk isolasi individu. Saat ini hanya ada ruang isolasi berukuran 4x3 meter di ruang UGD untuk selanjutnya dicarikan kamar di rumah sakit lainnya.

"Mereka bilang kamar penuh kamar penuh, saya jadi jengkel," kata si A.

Setelah tak mendapat kepastian apapun, Pasien A akhirnya mendapatkan giliran swab pada hari berikutnya, yakni Senin (16/3/2020), sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Ketua DPR Dorong Pemerintah Lakukan Tes Massal Gratis Covid-19

Tak berselang lama dokter spesialis paru mengunjungi ruang isolasi tersebut. Dokter bersangkutan bertanya kepada lima pasien yang ada, lalu menyuruh mereka pulang dengan syarat melakukan isolasi sendiri di rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Beri Izin Pembangunan Gereja Ibu Teresa, Kang Dani Sebut Ikuti Instruksi Jokowi dan Kang Emil

Beri Izin Pembangunan Gereja Ibu Teresa, Kang Dani Sebut Ikuti Instruksi Jokowi dan Kang Emil

Megapolitan
PSI Depok Pasang Baliho 'Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi', PDI-P: Mana yang Ngetop, Itu yang Ditempelin

PSI Depok Pasang Baliho "Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi", PDI-P: Mana yang Ngetop, Itu yang Ditempelin

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Usulkan Bentuk Pansus Terkait Pengawasan Aset Pemprov

Komisi A DPRD DKI Usulkan Bentuk Pansus Terkait Pengawasan Aset Pemprov

Megapolitan
Ayah D Duduk di Kursi Paling Depan di Ruang Sidang Mario Dandy

Ayah D Duduk di Kursi Paling Depan di Ruang Sidang Mario Dandy

Megapolitan
Bikin Kabur WNA Mencurigakan yang Tukar Uang, Penjaga 'Pet Shop' Ceritakan Pengalaman Dihipnotis

Bikin Kabur WNA Mencurigakan yang Tukar Uang, Penjaga "Pet Shop" Ceritakan Pengalaman Dihipnotis

Megapolitan
Warga Usul Sekolah GIS Condet Wajibkan Siswanya Naik Bus Sekolah

Warga Usul Sekolah GIS Condet Wajibkan Siswanya Naik Bus Sekolah

Megapolitan
Lokasi Uji KIR di Jakarta dan Biayanya

Lokasi Uji KIR di Jakarta dan Biayanya

Megapolitan
Puluhan Anggota Banser Ikut Kawal Sidang Perdana Mario Dandy dan Shane Lukas

Puluhan Anggota Banser Ikut Kawal Sidang Perdana Mario Dandy dan Shane Lukas

Megapolitan
Lain Sikap Mario Dandy dan Shane Lukas Saat Tiba di PN Jaksel: Satu Jalan Tegap, Satu Menunduk Lesu

Lain Sikap Mario Dandy dan Shane Lukas Saat Tiba di PN Jaksel: Satu Jalan Tegap, Satu Menunduk Lesu

Megapolitan
Pernah Kecurian dengan Modus Hipnotis, Penjaga 'Pet Shop' Bikin Kabur WNA yang Mencurigakan

Pernah Kecurian dengan Modus Hipnotis, Penjaga "Pet Shop" Bikin Kabur WNA yang Mencurigakan

Megapolitan
Polisi Simpan Rekaman CCTV Rumah di Tangsel yang Dibobol Pencuri Saat Ditinggal Penghuni

Polisi Simpan Rekaman CCTV Rumah di Tangsel yang Dibobol Pencuri Saat Ditinggal Penghuni

Megapolitan
Kondisi Udara Jakarta Sedang Tak Baik-baik Saja: Anak-anak Jadi Korban, Risiko Kanker Mengintai

Kondisi Udara Jakarta Sedang Tak Baik-baik Saja: Anak-anak Jadi Korban, Risiko Kanker Mengintai

Megapolitan
Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, Penumpang: Kapok, Enggak Mau lagi!

Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, Penumpang: Kapok, Enggak Mau lagi!

Megapolitan
Ketua RW: Macet di Condet Depan GIS Merugikan Orang yang Sedang 'Emergency'

Ketua RW: Macet di Condet Depan GIS Merugikan Orang yang Sedang "Emergency"

Megapolitan
Tiba di PN Jaksel, Shane Lukas Menunduk, Mario Dandy Jalan Tegap

Tiba di PN Jaksel, Shane Lukas Menunduk, Mario Dandy Jalan Tegap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com