Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Kota Bekasi Minta Orangtua hingga RT Awasi Siswa agar Belajar di Rumah

Kompas.com - 19/03/2020, 16:27 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi minta orangtua bekerja sama mengawasi anaknya selama penerapan sistem belajar di rumah dua pekan ke depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, pengawasan itu dilakukan agar siswa dapat belajar produktif di rumah.

“Gini ya, banyak perangkat dalam rangka mengawasi di mana kegiatan siswa atau pelajar di rumah, baik itu guru maupun orangtua,” ujar Inay saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).

Selain orangtua, ia juga minta RT dan RW setempat untuk mengawasi pergerakan pelajar di kawasannya.

Baca juga: Sekolah Relawan Bentuk Kampung Siaga Covid-19 di Beji Depok

Sebab, Dinas Pendidikan tidak mampu mengawasi seluruh pelajar satu per satu tanpa bantuan orantua dan RT RW.

“Iya RT RW sudah kita imbau (untuk mengawasi) karena sama-sama selama kebijakan home learning ini kan semua harus berperan aktif dalam rangka menjaga covid-19, ini kan tanggung jawab semuanya. Seluruh siswa jumlahnya 205.000 orang kita tidak bisa jangkau makanya harus bersinergi,” kata dia.

Ia mengatakan, setiap siswa harus membuat laporan selama dua pekan pembelajarannya di rumah yang nantinya harus ditandatangani orangtua.

Hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban pelajar selama belajar di rumah.

Baca juga: Sekolah Ditutup 2 Pekan, Orangtua Diingatkan Awasi Anaknya Agar Tak Keluar Rumah

“Jadi siswa itu selama dia libur dua pekan dia ada progres laporan, dia tanggal berapa dia belajar apa, materinya apa, pas masuk dia ditandatangani orang tua. Nanti pas dia masuk dilaporkan apa yang dikerjakan terus ditanda tangani sama orangtua,” ucap dia.

Ia berharap program belajar di rumah, dimanfaatkan benar-benar oleh para siswa.

“Ini demi kebaikan bersama. Jangan banyak keluar kalau tidak penting, saya berharap ke orangtua, RT, RW harus mengawasi anak anak di rumahnya. Harus bener-bener lockdown belajar di rumah dengan baik,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com