Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekatkan Solidaritas, Mari Bantu Tenaga Kesehatan Melawan Covid-19

Kompas.com - 19/03/2020, 17:59 WIB
Amir Sodikin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para tenaga kesehatan, mulai dari perawat hingga dokter, kini terus berjibaku dan berpacu melawan waktu membantu para pasien Covid-19.

Inilah "perang" melawan "musuh-musuh" yang tak tampak, yang dunia sains dan kedokteran sendiri hingga kini masih mereka-reka makhluk seperti apa virus bernama SARS-CoV-2 ini.

"Perang" yang sebelumnya belum pernah kita alami, sebuah pandemi global yang terus-menerus menggerus sendi-sendi kehidupan kita. 

Namun, di tengah upaya berjuang melawan Covid-19, para tenaga kesehatan di rumah sakit-rumah sakit dan klinik-klinik, di puskesmas-puskesmas, ternyata tak mempunyai perlengkapan memadai untuk melindungi diri mereka sendiri.

Lebih tepatnya, mereka tak kebagian alat pelindung diri (APD) yang sangat mendasar, seperti masker. Padahal, setiap saat mereka kontak dengan kemungkinan pasien yang positif Covid-19 atau kontak dengan mereka yang masih sehat tetapi carrier virus corona.

Pasien terus berdatangan hingga rumah sakit dan para tenaga kesehatan kewalahan. Di tengah kelelahan jasmaniah mereka, di situlah mereka rentan terinfeksi virus corona karena minimnya APD. 

Para perawat dan dokter di garda depan penanganan Covid-19 ini, misalnya, banyak yang tak kebagian masker yang layak karena masker di pasaran diborong oleh warga yang panik. 

"Saya sudah pasrah, saya mewakafkan diri untuk menangani pasien dengan gejala corona ini. Setiap pagi saya berangkat, saya niatkan untuk jihad di jalan Allah," begitu kata seorang perawat di sebuah rumah sakit. 

Beberapa personel tenaga kesehatan bahkan harus "japri" ke teman dan kenalan di luar lingkaran tenaga kesehatan untuk meminta bantuan. "Masih ada yang punya stok masker? Bisa dibantu kirim masker enggak? Kami sudah kehabisan masker," kata seorang perawat di sebuah klinik. 

Pembaca Kompas.com di mana pun Anda berada... jika Anda pernah memimpikan berkontribusi nyata untuk kehidupan yang lebih baik, inilah saatnya. Mari rekatkan solidaritas untuk memerangi virus corona. Mari bantu para tenaga kesehatan kita.

Bagi yang mampu, inilah saatnya untuk membantu para tenaga kesehatan untuk mendapatkan APD yang memadai. Mari berdonasi untuk kepentingan umat manusia dan Indonesia. 

Kompas.com menggalang dana untuk solidaritas terhadap kondisi minimnya APD dan keperluan lainnya di sejumlah rumah sakit dan klinik di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, terkait penanganan Covid-19.

Mari tunjukkan solidaritas kita dan bantu tenaga kesehatan kita untuk memiliki perlengkapan memadai. Klik untuk donasi melalui Kitabisa di https://kitabisa.com/campaign/melawancoronavirus.

Selain berdonasi, jangan lupa ikuti prinsip-prinsip social distancing agar kita tak ikutan sakit secara bersamaan. Agar kurva yang sakit bisa datar, tak perlu melonjak tajam, dan agar para tenaga kesehatan tak kewalahan menangani pasien.

Rekatkan solidaritas, mari bantu para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19. Saatnya, sekarang!

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mari Berdonasi untuk Pelindung Diri Pekerja Medis

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com