JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa kecelakaan di jalur Transjakarta, Jalan Jenderal Sudirman, pada Kamis (19/3/2020) menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Peristiwa ini menjadi perhatian karena tabrakan terjadi akibat sebuah mobil yang lawan arah dan masuk ke jalur Transjakarta.
Mobil itu kemudian menabrak dua mobil lain yang juga sedang menerobos jalur Transjakarta yang sama.
Selain peristiwa ini, informasi lain yang menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com terkait dengan informasi hoaks jalanan di Jakarta yang akan disterilkan hingga soal instruksi Gubernur DKI Jakarta yang meminta warga tak keluar kota selama 3 pekan.
Baca juga: Usai Kunjungi Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona
Jika Anda terlewat, berikut kami ringkas empat berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com:
Kecelakaan yang melibatkan tiga unit mobil terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan gedung Polda Metro Jaya, Kamis (19/3/2020) pukul 05.00 WIB.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, kecelakaan itu melibatkan mobil jenis Honda BRV dikendarai LCK, Suzuki APV dikendarai AFN, dan Daihatsu Grandmax dikendarai BG.
Fahri menjelaskan, kecelakaan berawal ketika LCK mengendarai mobil dengan memasuki jalur Transjakarta.
"LCK mengendarai mobil yang melaju dari arah selatan menuju arah utara. Dia melawan arah dan lewat jalur Transjakarta," kata Fahri saat dikonfirmasi, Kamis.
LCK menabrak dua mobil yang sedang parkir di jalur Transjakarta. Saat itu, pengendara kedua mobil yang diparkir tersebut sedang melakukan pengerjaan proyek pengecoran di jalur Transjakarta.
Akibat kecelakaan itu, LCK mengalami luka pada bagian dada dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Semua kendaraan (tiga mobil) juga mengalami kerusakan," ungkap Fahri.
Baca selengkapnya di sini.
Sebuah pesan berantai beredar di aplikasi percakapan WhatsApp dengan memuat informasi sejumlah ruas jalan di wilayah DKI Jakarta disterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona.
Dalam pesan itu, masyarakat diimbau menghindari melintas di 29 ruas jalan yang akan disterilisasi.
Alasannya, cairan disinfektan yang akan disemprotkan pada ruas jalan itu akan menimbulkan iritasi kulit dan mengganggu pernapasan.
"Informasi untuk seluruh warga DKI Jakarta pada tanggal 19 Maret 2020 pukul 14.30 s/d 22.00 WIB, dilarang untuk berpergian keluar rumah menggunakan kendaraan roda dua dan berjalan kaki. Dikarenakan akan ada pencegahan COVID-19 dengan penyemprotan disinfektan dosis tingkat 1 melalui udara yang dapat alergi pada kulit dan gangguan pernafasan. Sebagai langkah ini kami pihak pemerintah akan bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas untung pengaturan kendaraan," demikian bunyi pesan berantai tersebut.
Berikut 29 ruas jalan yang akan disemprot cairan disinfektan berdasarkan informasi dalam pesan berantai itu.
1. Jalan Jaksa
2. Jalan Daan Mogot (Jakarta)
3. Jalan Gajah Mada (Jakarta)
4. Jalan Halim Perdanakusuma (Jakarta)
5. Jalan Hayam Wuruk (Jakarta)
6. Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)
7. Jalan Raya Pasar Minggu (Jakarta)
8. Jalan Jelakeng
9. Jalan Jenderal Ahmad Yani (Jakarta)
10. Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)
11. Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)
12. Jalan Laksamana Yos Sudarso (Jakarta)
13. Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)
14. Jalan Letnan Jenderal S Parman (Jakarta)
15. Jalan M. H. Thamrin
16. Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan (Jakarta)
17. Jalan Mayor Jenderal Sutoyo (Jakarta)
18. Jalan Medan Merdeka (Jakarta)
19. Jalan Pangeran Jayakarta
20. Jalan Prapatan (Jakarta)
21. Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)
22. Jalan Raya Bogor
23. Jalan Senen Raya (Jakarta)
24. Jalan Sisingamangaraja (Jakarta)
25. Jalur Jalan Raya Kota - Pondok Labu
26. Jalan Kramat Raya (Jakarta)
27. Jalan Salemba Raya (Jakarta)
28. Jalan Veteran (Jakarta)
29. Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (Jakarta)
Baca selengkapnya di sini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga DKI meninggalkan Jakarta selama tiga pekan ke depan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus Corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab covid-19.
Anies memerintahkan para wali kota, camat, dan lurah untuk menyampaikan larangan tersebut kepada warga di wilayahnya masing-masing dalam rapat internal Pemprov DKI di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020).
"Saya penting garis bawahi, tolong kabari semua warganya, jangan meninggalkan Jakarta. Sampaikan kepada RT/RW (agar warganya) jangan meninggalkan Jakarta, kecuali genting/urgen, jangan pergi, tahan," ujar Anies dalam siaran pers resmi Pemprov DKI.
Baca selengkapnya di sini.
Kasus 03 menceritakan pengalamannya begitu mengetahui dirinya positif Covid-19.
Dia mengaku justru lega saat diberitahu dokter RSPI Sulianti Saroso bahwa ia positif Covid-19.
Seperti dilansir dari BBC Indonesia, Kasus 03 bernama Ratri Anindjayadjati mengaku diberitahu dokter bahwa dia positif Covid-19 pada pukul 02.00 WIB.
"Itu pukul 02.00 WIB, saya dibangunin dokter dinyatakan positif, pertama saya kayak, kenapa dokter bangunin jam 02.00 pagi? Alasannya supaya tidak bikin panik," kata Ratri.
Baca juga: Curahan Hati Tiga Pasien yang Sembuh dari Covid-19, Beban Psikis dan Harapan Baru...
Setelah itu, Ratri lantas menulis laporan tersebut dan ia kirimkan ke keluarga. Kemudian ia melanjutkan tidurnya seperti semula. Ratri mengaku lega karena akhirnya tahu penyakit yang dideritanya.
Menurut dia hal ini lebih baik daripada diisolasi tetapi tidak tahu apa yang terjadi. Terlebih dia merasa kondisi tubuhnya tidak sakit.
Ratri mengaku tak khawatir setelah dinyatakan positif Covid-19, karena ia tahu bahwa angka kesembuhan penyakit ini mencapai 98,9 persen.
Menurut dia, yang membuat mereka khawatir adalah tahu secara tiba-tiba lewat media dan rumahnya dikerubungi wartawan.
"Tapi waktu tahu ibu sama adik saya positif ya saya enggak apa-apa, saya tahu mereka bakal sembuh, dan malah bagus mereka diisolasi," kata dia.
Adapun ibu dan adik Ratri merupakan dua kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Mereka bertiga berhasil sembuh setelah dua minggu lebih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.