Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Pamulang Jadi Lokasi Penyangga Penanganan Covid-19, Pelayanan untuk Umum Ditutup Sementara

Kompas.com - 20/03/2020, 11:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan Puskesmas Tangsel menjadi salah satu lokasi penyangga Rumah Sakit Umun (RSU) Pamulang dalam penanganan covid-19 mulai Jumat (20/3/2020) ini.

Kepala Bidang Humas dan Pengelolaan Informasi Diskominfo Tangsel, Irfan Santoso mengatakan, selama ditetapkan sebagai lokasi penyangga penanganan covid-19, Puskesmas Pamulang menutup sementara pelayanan pengobatan rawat jalan hingga persalinan.

"Dikosongkan untuk pelebaran perawatan pasien yang orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang belum dapat rumah sakit rujukan," kata Irfan kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Beredar Surat Edaran 8 RS Jadi Rujukan Kasus Covid-19 di Tangsel, Dinkes: Baru Permintaan

Menurut Irfan, masyarakat yang ingin menjalani pengobatan di puskesmas itu dapat beralih ke puskesmas lain di sekitarnya.

"Adapun pelayanan kami alihkan ke puskesmas sekitar seperti Pondok Benda, Bambu Apus, Benda Baru, Pamulang Timur dan Pondok Cabe Ilir," kata Irfan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan meminta pada delapan rumah sakit yang ada di Tangerang Selatan untuk menjadi rujukan dalam menangani virus corona.

Dalam surat yang dikeluarkan pada tanggal 16 Maret 2020 itu, delapan rumah sakit yang diminta yaitu Rumah Sakit Sarih Asih Ciputat, Premier Bintaro, Pondok Indah Bintaro, Eka Hospital, Medika BSD, Omni Alam Sutera, Bhineka Bakti Husada, dan RSU Tangsel.

Surat tersebut ditulis untuk menindaklanjuti intruksi Wali Kota Tangerang Selatan nomor 443/808/BPBD tentang peningkatan kewaspadaan dini dan mengantisipasi penyebaran virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Deden Deni mengatakan, surat itu merupakan bentuk permintaan terhadap depan rumah sakit tersebut untuk dijadikan rumah sakit rujukan.

"Kalau (yang tersebar) itu bukan surat edaran, sebenarnya itu permintaan ke rumah sakit," kata Deden, Kamis.

Namun Deden tidak menjelaskan lebih lanjut soal surat tersebut.

"Nanti kan ada rilis setiap hari ya sama dokter Tulus (Juru Bicara Gugus Tugas Covid Tangsel). Ini kan lagi konfirmasi rumah sakit," kata dia.

Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangsel, ada 86 orang dalam pemantauan, 26 pasien dalam pengawasan, 2 orang positif, serta 2 orang lainnya meninggal dunia karena covid-19 di Tangsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com