“Capek sih, bahkan kalau lagi ngeluh terkadang terpikir gitu, lebih milih nerima pasien serangan jantung ketimbang nerima pasien terduga Covid-19,” ucap Mawar.
Namun, kekhawatirannya seketika hilang saat mendengar pasien terduga Covid-19 yang ditangani itu dinyatakan sembuh dan satu per satu pulang ke rumahnya masing-masing.
Pekerjaannya saat ini dianggapnya sebagai suatu ibadah. Sehingga ia bisa mengurus dan melayani pasien dengan senang hati, meski kadang terbesit rasa khawatir .
“Bawa santai saja, ya sudah tugasnya sebagai perawat kita harus terus berjuang sampai pasien ini satu per satu dinyatakan sembuh. Tetap dibawa bahagia saja,” ucap dia.
Sama halnya, Melati, juga bukan nama sebenarnya. Perawat di rumah sakit milik pemerintah ini juga mengaku bahwa tenaga medis di sana terpaksa menggunakan pakaian operasi lantaran tidak adanya stok baju hazmat (baju khusus untuk menangani pasien Covid-19).
Meski sama-sama steril, menurut Melati, tidak seharusnya pakaian itu digunakan menangani pasien Covid-19.
Bahkan untuk masker, di rumah sakit tempat Melati bekerja sudah mulai kehabisan stok. Sehingga terkadang masker itu ia lapis dengan tisu agar tidak mudah kotor.
Tak jarang pula ia membeli masker menggunakan uang pribadi untuk dipakainya selama bertugas.
“Berusaha sehemat mungkin (pakai masker dan baju APD), lebih menjaga supaya tidak cepat kotor jadi bisa dipakai lebih lama (dalam satu sift). Saya juga letakkan kain di dalam masker supaya bisa dipakai seharian,” ucap dia.
“Kalau merasa stok masker di rumah sakit sudah mulai mau habis, perawatnya inisiatif beli masker yang memang harganya sekarang mahal,” ucap dia.
Dengan kondisi yang demikian, ia terus berusaha untuk tetap fit dan menjaga kesehatan di tengah lelahnya merawat pasien.
Selain itu, Melati selalu rutin cuci tangan, menjaga APD-nya sebaik mungkin, hingga menjaga pola makan yang teratur.
“Ya sekarang bagaimana kami tetap fit. Jadi kalau kami ngurus orang sakit, ya yang ngurus juga harus sehat dong,” ucap dia.
Baca juga: Pemerintah Tambah 10.000 Alat Pelindung Diri untuk Tenaga Medis
Melati berharap pemerintah mengambil langkah cepat mengatasi penyebaran Covid-19 di Indoenesia.
Ia juga meminta Pemerintah memperhatikan kelengkapan APD di tiap rumah sakit yang ada, khususnya mereka yang menjadi rujukan untuk tangani covid-19.
“Minta pemerintah lebih bertindak tegas dan mencontoh negara-negara lain yang mampu mengatasi peningkatan penyebaran ini, jangan lamban,” katanya.
“Pemenuhan APD sangatlah penting karena sebagai salah satu antisipasi penularan pakai APD,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.