JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
Langkah tersebut perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 semakin luas di Indonesia.
Namun, imbauan tersebut tidak sepenuhnya diikuti masyarakat dengan beragam alasan.
Kondisi tersebut memprihatinkan di tengah merebaknya virus Corona. Di sisi lain, para tenaga medis tengah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin melonjak.
Dampaknya, tenaga medis kini kewalahan.
Baca juga: Perjalanan Pandemi Corona di Jakarta, Bermula dari Klub Dansa...
Misalnya, Melati, bukan nama asli, salah satu perawat di rumah sakit rujukan Pemerintah untuk menangani covid-19.
Ia mengatakan, banyaknya orang yang ke luar rumah bakal menambah beban tenaga medis nantinya.
Pasalnya, ketika warga ke luar rumah, maka risiko penularan Covid-19 semakin besar.
“Masyarakat yang belum sadar itu benar-benar memperberat kerja tenaga medis. Dia yang awalnya baik-baik aja, sehat, eh terus dia jalan-jalan. Pulang jalan dia malah demam, batuk, pilek. Lalu pas diperiksa malah jadi suspect covid-19,” ucap Melati kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Ia juga kesal melihat anak-anak muda yang belum sadar betapa bahaya dia keluar rumah di tengah merebaknya covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.