Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Masyarakat Patuhi "Social Distancing" untuk Tekan Kasus Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 20/03/2020, 21:02 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menetapkan status Jakarta tanggap darurat bencana Covid-19.

Keputusan tersebut diambil setelah melihat data penyebaran virus Corona di Jakarta yang terus meningkat.

Dengan status tersebut, Anies meminta masyarakat bekerja sama untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Jakarta Darurat Bencana Covid-19, Anies Minta Semua Pihak Ambil Langkah Drastis

Salah satunya dengan menerapkan social distancing atau jaga jarak aman.

“Kita membutuhkan masyarakat mengendalikan penyebaran Covid-19 terus dikampanyekan dan harus dikerjakan oleh semua pihak secara disiplin, yaitu menjaga jarak aman atau social distancing,” ucap Anies saat pers konferensi di Balai Kota, Jumat (20/3/2020).

Anies mengatakan, dengan serentaknya masyarakat menerapkan social distancing, maka akan menurunkan potensi penyebaran Covid-19 secara masif.

Ia meminta masyarakat untuk mengambil sikap bertanggung jawab dengan tetap berada di rumah.

“Ini mutlak dilakukan oleh semua (lapisan masyarakat), bila sebagian tidak melaksanakan ini, maka efektifitas akan menurun, potensi penyebarannya akan terus meningkat. Sikap bertanggung jawab hari ini adalah dengan memilih berada di rumah, memilih tidak berkegiatan di luar rumah, itu melindungi diri kita, orang lain, dan merupakan sikap bertanggung jawab,” ucap dia.

Anies mengatakan, dengan masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah, maka membantu menekan penularan virus corona di Jakarta.

Ia khawatir pasien Covid-19 terus bertambah, namun jumlah tenaga medis dan rumah sakit tidak seimbang.

“Jakarta selama beberapa minggu ini kami terus anjurkan (untuk di rumah), tapi ini tidak bisa berjalan efektif jika semua melaksanakan dengan tidak disiplin. Karena itu saya imbau kepada seluruh warga Jakarta, angka kematian 20 yang hari ini diumumkan adalah angka yang sangat banyak,” kata Anies.

Anies menambahkan, saat ini jumlah rumah sakit dan tenaga medis terbatas.

"Karena itu jika kita ingin sehat, menjaga semuanya sehat, maka kurangi jumlah penderita, dan mengurangi jumlah penderita itu dengan mengurangi penularan. Karena kemampuan dari sistem kesehatan di ibu kota ini ada batasnya,” ucap dia.

Ia berharap masyarakat bisa menerapkan berkegiatan di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Baca juga: Gubernur Anies Tetapkan Jakarta Tanggap Darurat Bencana Covid-19

Berdasarkan data milik pemerintah pusat, DKI adalah provinsi dengan kasus pasien positif Covid-19 terbanyak.

Hingga Jumat, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 215 orang.

Angka pasien covid-19 yang meninggal di DKI Jakarta juga menjadi yang tertinggi, yakni sebanyak 18 orang.

Melihat fakta tersebut, menurut Anies, imbauan menjaga jarak atau menerapkan social distancing mutlak harus dilakukan warga.

Pasalnya, bila sebagian warga tidak melaksanakan imbauan tersebut, maka efektivitasnya akan menurun dan potensi penyebaran virus tetap akan meningkat.

Anies mendorong warga perlu memilih berdiam diri di rumah. Hal itu dapat melindungi diri dan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com