DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok Nina Suzana menyebut, pemerintah berencana menganggarkan Rp 20 miliar untuk penanganan Covid-19 di Depok.
Nina berujar, anggaran itu bisa dikucurkan menyusul ditetapkannya status tanggap bencana Covid-19 di Depok oleh Wali Kota Mohammad Idris.
"Tahap awal, anggaran sekitar Rp 20 miliar, sesuai usulan dari dinas kesehatan dan RSUD Kota Depok," ujar dia kepada wartawan pada Jumat (20/3/2020).
Baca juga: UPDATE: Bertambah 7 Kasus, Total 32 Orang Meninggal akibat Covid-19
Jumlah ini nantinya akan fokus di sektor kesehatan yang terkait langsung dengan penanganan Covid-19.
Secara rinci, dana Rp 20 miliar ini akan banyak dipakai untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas medis.
Sisanya, Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Depok mengusulkan pengadaan masker, sarung tangan, dan disinfektan serta berbagai kelengkapan lain.
Baca juga: Penyintas Covid-19 di Depok: Imbauan 14 Hari di Rumah Jangan Dianggap Sepele
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Depok mengonfirmasi kasus Covid-19 sebanyak 10 pasien positif dengan 4 di antaranya dinyatakan sembuh, tanpa korban jiwa.
Jumlah pasien dalam pengawasan mencapai 32 orang, sedangkan total warga yang masih dipantau tembus 163 jiwa.
Masa tanggap darurat bencana Covid-19 di Kota Depok dimulai sejak Rabu (18/3/2020) dan berlaku selama 73 hari sejak ditetapkan.
Terkait pandemi Covid-19 yang terus berekskalasi secara global, nasional, maupun lokal, warga Depok dapat menghubungi dua call center darurat, yakni di nomor 112 dan 119.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.