Hal itu sesuai imbauan pemerintah agar tidak menggelar acara yang melibatkan banyak orang. Jadi, pembatalan datang dari pihak gedung.
"Satu sisi aku happy," kata dia.
Akhirnya, pesta adat diputuskan untuk ditunda. Pihak gedung memastikan seluruh uang yang sudah disetor kepada vendor tidak akan hangus.
Namun, belum ada keputusan dari vendor di luar rekanan gedung.
Setelah itu, kedua keluarga sepakat hanya akan menggelar pemberkatan di gereja.
Persiapan acara di gereja dilakukan. Pihak gereja menyampaikan agar undangan terbatas dan waktu prosesi akan dipercepat.
Imbauan agar tidak bersalaman dan menjaga jarak satu dengan yang lain akan diterapkan selama acara.
Opsi lain, pendeta berkenan hadir di rumah jika keluarga ingin pemberkatan dilakukan di rumah.
Batal menit terakhir
Namun, pemberitaan penyebaran Covid-19 semakin masif. Bermacam info dampak Covid-19 yang belum terkonfirmasi banyak diterima keluarga.
Keluarga semakin khawatir. Selain itu, keluarga juga ingin agar prosesi sakral tersebut dapat disaksikan sanak saudara tanpa ada batasan jumlah undangan.
Akhirnya, satu hari jelang pernikahan, keluarga memutuskan untuk menunda pula pemberkatan pernikahan sampai waktu yang belum ditentukan.
"Aku merenung, ini yang terbaik. Satu sisi aku bahagia, takut ada yang kena (infeksi Covid-19). Sekarang sudah ikhlas, tapi belum bisa menerima," ucapnya.
Chaterine berharap kepada pemerintah untuk ikut membantu pasangan-pasangan yang hendak menikah dalam waktu dekat, agar mereka tidak terpukul semakin dalam.
Misalnya, mengatur agar semua vendor bersedia mengundur acara tanpa penalti. Toh, vendor belum mengeluarkan biaya persiapan jika ditunda jauh hari.
Faktanya sekarang, kata dia, banyak calon pengantin yang bertahan lantaran sudah mengeluarkan hingga ratusan juta rupiah.
"Uang yang keluar tidak sedikit. Kalau kita egois yah tetap aja jalan, tapi kita mengorbankan banyak orang. Jadi perlu ada ketegasan dari pemerintah untuk mengatur," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.