Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repotnya Orang Batak Batalkan Pesta Adat Pernikahan karena Virus Corona...

Kompas.com - 21/03/2020, 07:30 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Pasalnya, keluarga tetap ingin prosesi pernikahan secara agama di gereja tetap digelar.

Keluarga ingin agar semua tamu yang hadir aman dari penularan penyakit.

"Sekitar Rp 3 juta lah (desinfektan). Untuk hand sanitizer kita juga perlu semua sekitar Rp 1 jutaan," terang dia.

Menyebar info penundaan

AS mengaku, sebanyak 800 undangan sudah tersebar ke sanak saudara dan kerabat kedua pihak jauh-jauh hari.

Setelah ada keputusan penundaan pesta adat, keluarga kerepotan untuk menyampaikan kepada mereka yang sudah menerima undangan.

"Iya itu, yang paling sulit adalah undangan yang sudah tersebar. Ada 800 undangan yang sudah tersebar, jadi bagaimana lah caranya membatalkan ini? Kan begitu," katanya.

Baca juga: Resepsi dan Adat Pernikahan Diminta Ditunda, Jangan Anggap Remeh Virus Corona

Segala cara akhirnya ditempuh. Mereka menghubungi saudara, menyebar informasi lewat media sosial hingga grup-grup WhatsApp keluarga dengan format resmi.

"Kita sebar pemberitahuan di grup -grup. Kita umumkan acara resepsi pernikahan Anak kita ini ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Namun,untuk acara pemberkatan tetap dilaksanakan," terang dia.

Masalah belum selesai. Keluarga calon pengantin harus berhadapan dengan beragam respons keluarga besar.

Ada yang setuju dan kurang setuju atas pengunduran acara adat. Perdebatan internal keluarga tidak terelakan.

Pasalnya, prosesi adat Batak harus melibatkan keluarga besar dari kedua pasangan, terutama keluarga besar dari bapak dan ibu calon pengantin.

Biasanya, pembahasan internal keluarga sudah dilakukan selama berbulan-bulan.

"Sangat alot pembahasan waktu itu. Memang ada pertemuan kita antara keluarga saya dan  hula-hula (sebutan untuk keluarga pihak istri AS). Pada kesempatan kedua juga kita buat pertemuan dan semuanya memang alot, sangat alot," terang dia.

Pada akhirnya, keluarga besar sepakat pesta adat diundur. Namun, ada beberapa keluarga yang tidak sepakat pemberkatan di gereja tetap berlangsung pada 25 Maret nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com