Berbeda dari Mawar, Melati bersama rekan kerja di rumah sakitnya justru bertugas dengan kondisi irit.
Baca juga: 30 Tenaga Medis di RS Bahteramas Kendari Tetap Kerja Usai Kontak dengan Pasien Covid-19
Arti irit yang dimaksud adalah APD yang ada di rumah sakit belum tentu stoknya mencukupi untuk para tenaga medis.
“Berusaha sehemat mungkin (pakai masker dan baju APD), lebih menjaga supaya tidak cepat kotor, jadi bisa dipakai lebih lama (dalam satu shift). Saya juga letakkan kain di dalam masker supaya bisa dipakai seharian,” ucap Melati.
Sama dengan Mawar, jika stok APD habis, Melati dan teman-temannya rela patungan untuk membeli masker meski mahal harganya.
“Kalau merasa stok masker di rumah sakit sudah mulai mau habis, perawatnya inisiatif beli masker yang memang harganya sekarang mahal,” ucap dia.
Meski begitu, Mawar dan Melati percaya segala rintangan yang dihadapinya ini untuk membuat si pasien sembuh. Mereka pun senang bila pasien yang datang kembali pulang dalam keadaan sehat walafiat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan, 25 tenaga medis yang bekerja di rumah sakit rujukan pemerintah untuk menangani virus corona dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, satu di antaranya telah meninggal dunia.
"Saat ini sudah ada 25 tenaga medis di Jakarta yang terkonfirmasi Covid-19 dan satu meninggal dunia," ujar Gubernur dalam jumpa pers di Balai Kota, Jumat.
Anies meminta agar seluruh warga Jakarta sadar bahwa upaya melawan virus corona adalah upaya dan tanggung jawab bersama, tidak hanya petugas kesehatan.
Baca juga: Data Peningkatan Kasus Covid-19 di Wilayah Jabodetabek Per Jumat
Itu sebabnya Anies setuju dengan pesan yang disampaikan tenaga kesehatan dan viral di media sosial.
Isi pesan itu meminta agar warga tetap di rumah dan membiarkan tenaga kesehatan yang bekerja di luar.
Bekerja tak kenal waktu, hingga menahan sakit karena APD yang dipakai serta khawatir terpapar virus corona menjadi isi kepala para tenaga medis.
Belum lagi setelah selesai dari bekerja, para tenaga medis harus pulang dan menemui keluarga.
Tidak sedikit keluarga yang ada di rumah merasa khawatir.
Oleh sebab itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan memberikan insentif dan asuransi kepada para tenaga medis yang menangani virus corona.
Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Rp 6,1 Triliun untuk Insentif Tenaga Medis Corona