Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur di DKI Tetap Berjalan meski Corona Mewabah

Kompas.com - 21/03/2020, 12:42 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta, membuat berbagai aktivitas harus ditunda atau dihentikan.

Namun, tidak dengan pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, seluruh pekerjaan seperti pembangunan underpass, jalan layang, maupun trotoar masih berjalan sesuai rencana dan akan selesai sesuai target.

Meski tetap berjalan, Hari memastikan segala pengawasan terhadap para pekerja lebih ditingkatkan.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Jubir Presiden Minta Kritik Negatif Dihentikan

"Untuk proyek sementara tetep jalan. Tapi dengan SOP yang ketat," ucap Hari saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3/2020).

Ia menuturkan, ada sejumlah proyek yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga yaitu tiga jalan layang (fly over), satu underpass, main hole utilitas, pengerjaan perbaikan jalan, dan revitalisasi trotoar.

Sebelum bekerja, seluruh pekerja proyek harus melakukan tes suhu badan. Sementara kontraktor atau perusahaan kontruksi yang melaksanakan pengerjaan proyek wajib menyediakan sejumlah alat pelindung kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.

"Mulai masuk kerja (perkerja proyek) di tes suhunya, pakai sarung tangan, dan (hand sanitizer) cuci tangan disiapkan sebelum dan sesudah makan," tutunya.

Baca juga: Fakta Seputar DPRD Tunda Pemilihan Wagub DKI karena Virus Corona

Hingga saat ini, menurut dia, seluruh pekerja proyek masih dalam keadaan sehat dan belum ada yang melaporkan keluhan gejala corona.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat mulai menerapkan sistem kerja di rumah atau work from home (WFH) untuk mencegah penularan virus Corona.

Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyerukan seluruh pelaku dunia usaha dan perkantoran di Jakarta memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah mulai Senin (23/3/2020) pekan depan.

Hal ini tertuang dalam Seruan Gubernur Nomor 6 tahun 2020.

"Ini statusnya seruan tapi menegaskan bahwa seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu dihentikan, menutup fasilitas operasional, dan tidak melakukan kegiatan perkantoran tapi melakukan kegiatan di rumah," tuturnya.

Bagi perusahaan yang tidak dapat menerapkan aturan work from home, Anies meminta mereka untuk mengurangi jumlah karyawan yang bekerja dan waktu operasional pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com