DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno memperkirakan, ada sekitar 50.000 buruh metal di Kota Depok yang kelangsungan nafkahnya terancam kandas akibat pandemi Covid-19.
Ia menyampaikan, pandemi Covid-19 sudah membuat suplai dari sejumlah negara pemasok bahan baku metal terganggu.
Hal ini berdampak pada merosotnya daya produksi perusahaan-perusahaan elektronik dan metal tempat mereka bekerja sehari-hari.
"Kalau memang ini sampai bulan depan belum ada antivirus, kans buruh diliburkan besar, dan di-PHK (pemutusan hubungan kerja) juga besar," tutur Wido kepada wartawan pada Senin (23/3/2020).
Baca juga: Suplai Bahan Baku Terganggu Covid-19, Buruh Metal di Depok Khawatir Kena PHK
"Lima sampai 60.000 buruh mungkin akan terkena. Perusahaan saya saja sudah 2.000. Ada perusahaan-perusahaan lain yang lebih besar," ia menjelaskan.
Jumlah tersebut, kata Wido, baru ia hitung dari perusahaan-perusahaan yang memiliki serikat buruh.
Angka itu juga belum menghitung potensi buruh yang terdampak PHK di sektor-sektor lain, seperti industri garmen.
"Hampir 100 persen (perusahaan elektronik dan metal di Depok), mayoritas kena. Bisa sekitar 99 persen nanti," Wido mengklaim.
Ia memprediksi, seretnya suplai bahan baku yang rata-rata diimpor membuat perusahaan hanya punya kemampuan produksi dalam 2 bulan mendatang.
Kemungkinan itu bisa saja semakin buruk jika negara-negara pemasok memutuskan lockdown akibat pandemi Covid-19.
"Ini ancaman untuk buruh dan ancaman PHK juga," Wido berujar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.