JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pasien terkait covid-19 yang terdiri tenaga profesional kesehatan dan akademisi meninggal dunia di RSUP Persahabatan, Jakarta.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, keempat pasien itu, yakni tiga pasien merupakan dokter dan satu pasien lainnya seorang profesor.
"Pasien yang meninggal dari tanggal 21 hingga 23 Maret berjumlah empat pasien, tiga pasien dokter, satu pasien profesor," kata Rita di RSUP Persahabatan, Senin (23/3/2020).
Kendati demikian, Rita tidak menjelaskan secara detail status keempat pasien tersebut apakah positif covid-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"(Keempat pasien) Usia 34 tahun, 67 tahun, 79 tahun, dan 70 tahun," ujar Rita.
Baca juga: 42 Orang Tenaga Kesehatan di Jakarta Terinfeksi Covid-19
Dia menambahkan, tiga orang dari empat pasien itu juga menderita penyakit komorbid.
Adapun hingga Senin ini, terdapat 579 pasien positif covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 30 orang dinyatakan sembuh dan 49 orang meninggal dunia.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sebelumnya mengumumkan, enam dokter yang bertugas menangani wabah virus corona ( Covid-19) di Indonesia meninggal dunia.
Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Baca juga: IDI Umumkan 6 Dokter yang Menangani Wabah Corona Meninggal Dunia
Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus corona.
"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19," demikian dilansir Kompas.com dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin.
Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsa Putra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP.
Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19.
Dokter yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat itu meninggal akibat kelelahan serta serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan agar sigap dari ancaman virus corona dan edukasi masyarakat agar terhindar dari Covid-19.