"Seperti yang sering dilakukan Prof. Bambang saja, ya berterima kasih karena mahasiswa sudah berpartisipasi," Kevin berujar.
Kabar duka itu berembus pada Senin pagi. Para mahasiswa masih tidak percaya dengan kabar tersebut.
"Langsung di grup kelas banyak chattingan, betul atau tidak Prof Bambang meninggal. Seperti tidak percaya," kata Kevin.
"Lalu salah satu teman saya bilang, 'Iya sih kemarin (Jumat) waktu kelas itu memang Prof. Bambang itu batuk-batuk'..."
"Di situ kami semua baru tahu. Karena waktu Jumat itu, layar (video conference) tidak tertuju terhadap Prof. Bambang saja. Tidak semua mahasiswa melihat bahwa Prof ini sedang batuk-batuk," ia menambahkan.
Kepergian Bambang terasa menyesakkan bagi Kevin. Sebab, boleh jadi, ia salah satu dari sekian mahasiswa FKM UI yang paling intens berkomunikasi dengan mendiang.
Selain sebagai penanggung jawab kelas Pengantar Epidemiologi Bencana yang diampu Bambang, ia juga tercatat sebagai mahasiswa yang dinaungi Bambang sebagai pembimbing akademik.
Wajar Kevin merasa amat kehilangan.
"Mudah-mudahan, Prof. Bambang selalu dikenang, amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan."
Selamat jalan, Prof.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.