Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Kenang Kuliah Online Perdana dan Terakhir dengan Guru Besar FKM UI yang Wafat sebagai Suspect Covid-19

Kompas.com - 24/03/2020, 05:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Guru besar bidang epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Bambang Sutrisna, wafat pada Senin (23/3/2020) pagi, di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta.

Bambang tutup usia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Kabar yang beredar di media sosial, almarhum sempat merawat seorang pasien suspect Covid-19 sebelum dilanda sesak napas dan wafat.

Manajemen Universitas Indonesia membenarkan kabar itu. Namun pihak UI masih menanti hasil uji tes Covid-19 di laboratorium yang belum diumumkan hingga hari kepergian Bambang.

Baca juga: 4 Pasien Terkait Covid-19 di RSUP Persahabatan yang Meninggal adalah Dokter dan Profesor

Bambang masih sempat mengajar mahasiswa S1 FKM UI pada Jumat (20/3/2020) lalu.

Kuliah dilakukan melalui video conference setelah UI menerapkan pembelajaran jarak jauh karena Covid-19.

Rupanya, kuliah tersebut kesempatan terakhir para mahasiswa diajar Profesor Bambang.

"Terakhir mengajar pada Jumat. Mestinya jam 08.00-09.40, tapi saat itu hanya setengah jam saja kelasnya," ujar Kevin Sebastian, mahasiswa angkatan 2017 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat FKM UI kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020) sore.

"Seusai kelas, via WhatsApp Prof (sapaan Profesor Bambang) bilang, nih, terima kasih banyak, ya, Kevin dan kawan-kawan atas partisipasinya," lanjut dia, membacakan pesan terakhir Bambang di ponselnya dengan suara bergetar.

Kamis, kuliah online perdana

Kevin merupakan penanggung jawab kelas Pengantar Epidemiologi Bencana yang diampu Bambang.

Baca juga: 42 Orang Tenaga Kesehatan di Jakarta Terinfeksi Covid-19

Ia mengingat jadi orang pertama yang mengenalkan dan membimbing Bambang menggunakan aplikasi "Zoom" sebagai platform pembelajaran jarak jauh pada Kamis (19/3/2020) lalu.

Sebelumnya, kuliah yang rutin diadakan pada hari Jumat itu, selalu dilakukan secara tatap muka di kampus UI Depok, Jawa Barat.

Pekan lalu, Bambang minta para mahasiswa uji coba debut kuliah via video conference pada Kamis, sehari sebelum jadwal kuliah.

"Kamis pagi, saya dihubungi oleh Prof. Bambang dan diminta tolong untuk membantunya dalam hal mencoba aplikasi Zoom. Saat itu masih belum mengerti Prof. Bambang-nya," kata Kevin.

"Akhirnya sekitar jam 09.00, kami sudah sama-sama mengerti. Pukul 13.00, kami kumpulin mahasiswa, jumlahnya 40, kami coba latihan juga," tutur dia.

Kuliah berlangsung dimoderasi oleh Bambang. Ia sempat menyajikan tayangan podcast "Close The Door" bikinan Deddy Corbuzier yang kala itu menghadirkan tamu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Baca juga: Curhat Para Pekerja yang Tak Bisa Kerja di Rumah: Khawatir Bawa Virus Corona ke Rumah

Kuliah berlangsung kurang lebih 1 jam dengan aneka diskusi. Bahasan pada hari itu cukup banyak.

Materi kuliah yang mestinya jadi bahan ajar Jumat, akhirnya terbawa pada Kamis itu.

"Saat itu Prof. Bambang masih terlihat sehat-sehat saja, tidak ada gejala apa pun. Masih sehat dan mengajar biasa," tutur Kevin.

Jumat, kuliah online terakhir

Jumat, kuliah kembali diselenggarakan pada pukul 08.00 WIB, seperti jadwal kuliah tatap muka biasa di kampus.

"Karena kuliah sudah pasti di Jumat pagi, saya tidak chat Prof. Bambang lagi. Tapi, untuk menginformasikan, Prof. Bambang malah menelepon saya bahwa jam 08.00 ada kelas," ujar Kevin.

"Di telepon itu (Prof. Bambang) belum batuk-batuk. Masih sehat," tambah dia.

Kuliah akhrinya berlangsung, diisi oleh 40 mahasiswa. Biasa saja, selain berakhir cukup cepat, yakni hanya 30 menit sejak dibuka.

Bambang juga tak ambil terlalu banyak porsi "ceramah", sehingga layar video conference tak selalu tertuju pada sosok Bambang di balik layar monitor.

"Mahasiswa diminta diskusi seperti biasa saja di kelompok-kelompoknya," ingat Kevin.

Saat kuliah berakhir, tak pernah tebersit pula di benak ia dan kawan-kawannya bahwa kuliah barusan akan jadi perjumpaan terakhir mereka dengan guru besar yang dikenal rendah hati itu.

Saat itu, Bambang tidak berucap bahwa ia tidak enak badan atau hendak ke rumah sakit maupun cerita soal Covid-19.

Sang profesor memang diketahui punya klinik tempat ia praktik. Namun almarhum tak pernah mengumbar kehidupan pribadinya saat mengisi kuliah.

"Seperti yang sering dilakukan Prof. Bambang saja, ya berterima kasih karena mahasiswa sudah berpartisipasi," Kevin berujar.

Kabar duka itu berembus pada Senin pagi. Para mahasiswa masih tidak percaya dengan kabar tersebut.

"Langsung di grup kelas banyak chattingan, betul atau tidak Prof Bambang meninggal. Seperti tidak percaya," kata Kevin.

"Lalu salah satu teman saya bilang, 'Iya sih kemarin (Jumat) waktu kelas itu memang Prof. Bambang itu batuk-batuk'..."

"Di situ kami semua baru tahu. Karena waktu Jumat itu, layar (video conference) tidak tertuju terhadap Prof. Bambang saja. Tidak semua mahasiswa melihat bahwa Prof ini sedang batuk-batuk," ia menambahkan.

Kepergian Bambang terasa menyesakkan bagi Kevin. Sebab, boleh jadi, ia salah satu dari sekian mahasiswa FKM UI yang paling intens berkomunikasi dengan mendiang.

Selain sebagai penanggung jawab kelas Pengantar Epidemiologi Bencana yang diampu Bambang, ia juga tercatat sebagai mahasiswa yang dinaungi Bambang sebagai pembimbing akademik.

Wajar Kevin merasa amat kehilangan.

"Mudah-mudahan, Prof. Bambang selalu dikenang, amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan."

Selamat jalan, Prof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com