JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perubahan cuaca yang ekstrem di sekitar Jabodetabek diprediksi masih terjadi selama beberapa hari ke depan.
"Kondisi ini (perubahan cuaca panas ke hujan) masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan," ucap Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Bukan hanya di Jakarta, Miming memperkirakan beberapa provinsi dan wilayah lain di Indonesia juga akan diguyur hujan, apalagi pada sore dan malam hari.
Hujan tersebut ada yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba
"Namun, di samping itu, kami juga memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan sedang hingga lebat, terutamanya di sore dan malam hari, terutama di wilayah pesisir barat Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jawa, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua," ujar Miming.
Hujan yang turun, menurut dia, juga tidak melulu disertai kilat atau petir.
Diberitakan sebelumnya, Miming menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini sedikit banyak dipengaruhi gerak semu matahari dan juga peralihan musim dari hujan ke kemarau.
"Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang saat ini (bulan Maret) posisinya relatif ada di sekitar wilayah khatulistiwa. Fenomena ini merupakan siklus yang terjadi setiap tahun," kata Miming, Senin.
Baca juga: Cuaca Kerap Berubah Ekstrem dalam Sehari di Jabodetabek, Ini Penjelasan BMKG
Dalam posisi ini semu matahari berada di sekitar khatulistiwa sehingga ini mengakibatkan potensi suhu udara panas.
Tidak hanya itu, BMKG juga memperkirakan periode bulan Maret hingga April 2020 merupakan musim peralihan (pancaroba).
Proses peralihan itu yang dapat membuat kondisi berubah ekstrem dari panas sampai ke hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.