Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Diprediksi Masih Akan Berlangsung

Kompas.com - 24/03/2020, 13:45 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perubahan cuaca yang ekstrem di sekitar Jabodetabek diprediksi masih terjadi selama beberapa hari ke depan.

"Kondisi ini (perubahan cuaca panas ke hujan) masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan," ucap Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Bukan hanya di Jakarta, Miming memperkirakan beberapa provinsi dan wilayah lain di Indonesia juga akan diguyur hujan, apalagi pada sore dan malam hari.

Hujan tersebut ada yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

Baca juga: Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba

"Namun, di samping itu, kami juga memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan sedang hingga lebat, terutamanya di sore dan malam hari, terutama di wilayah pesisir barat Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jawa, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua," ujar Miming.

Hujan yang turun, menurut dia, juga tidak melulu disertai kilat atau petir.

Diberitakan sebelumnya, Miming menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini sedikit banyak dipengaruhi gerak semu matahari dan juga peralihan musim dari hujan ke kemarau.

"Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang saat ini (bulan Maret) posisinya relatif ada di sekitar wilayah khatulistiwa. Fenomena ini merupakan siklus yang terjadi setiap tahun," kata Miming, Senin.

Baca juga: Cuaca Kerap Berubah Ekstrem dalam Sehari di Jabodetabek, Ini Penjelasan BMKG

Dalam posisi ini semu matahari berada di sekitar khatulistiwa sehingga ini mengakibatkan potensi suhu udara panas.

Tidak hanya itu, BMKG juga memperkirakan periode bulan Maret hingga April 2020 merupakan musim peralihan (pancaroba).

Proses peralihan itu yang dapat membuat kondisi berubah ekstrem dari panas sampai ke hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com