JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan bahwa penggunaan alat rapid test diprioritaskan bagi mereka yang pernah memiliki kontak dengan pasien positif COVID-19.
"Kita tahu bahwa satu kasus positif kalau kita tracking kontak bisa mempunyai hubungan dengan kasus positif itu banyak," kata Widyastuti dalam keterangannya seperti di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/3/2020), seperti dikutip Antara.
"Yang kita fokuskan adalah yang memiliki kontak erat dengan kasus positif," tambah dia.
Dia mengatakan bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta telah menerima sebanyak 100.000 alat rapid test dan telah siap digunakan.
"Saat ini tim menerima sebanyak 100.000 pieces untuk rapid test. Kita sedang proses dan sudah bikin standar, operasi, prosedur (SOP) karena kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk DKI harus proporsional," jelasnya.
Baca juga: Pemprov DKI Perpanjang Kegiatan Belajar di Rumah sampai 5 April 2020
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapid test di wilayah Jakarta Selatan dan kini sedang menunggu hasil laporan tersebut.
"Sedang kita proses jumlahnya karena ketika di selatan kita sebar ke Puskesmas karena mereka bekerja jadi belum sempat membuat laporan secara cepat kalau sudah ada hasilnya kita sampaikan," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta rapid test diprioritaskan untuk tenaga medis yang menangani pasien positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Hal ini ditegaskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait Covid-19 yang juga diikuti oleh gubernur seluruh Indonesia, Selasa (24/3/2020).
Baca juga: 42 Orang Tenaga Kesehatan di Jakarta Terinfeksi Covid-19
"Presiden tekankan di sini bahwa prioritas penggunaan rapid test ditujukan kepada tenaga medis," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat.
"Tenaga medis karena mereka yang paling rentan terpapar,"ujar Doni Monardo.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, secara total ada 686 pasien positif Covid-19 hingga Selasa.
Jumlah tersebut berdasarkan penambahan sebanyak 107 kasus positif Covid-19 yang dihitung sejak pukul 12.00 WIB Senin (23/3/2020), hingga pukul 12.00 WIB, Selasa.
Dari 107 kasus baru tersebut, sebanyak 70 kasus baru tercatat berada di DKI Jakarta.
Dengan adanya tambahan 70 kasus baru, hingga 24 Maret total ada 424 kasus pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.