JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan mengaku kekurangan stok darah pasca merebaknya wabah Covid-19.
Alhasil, beberapa rumah sakit yang membutuhkan darah bagi pasien demam berdarah pun terkena dampaknya.
"Dalam kondisi seperti ini rumah sakit yang membutuhkan darah banyak sekali, kita kan sekarang ada DBD juga. Itu luar biasa, kita benar-benar butuh darah, tapi memang kondisi yang ada saat ini sangat minim sekali," kata Humas PMI Jakarta Selatan, Dedet Haryadi, saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).
Baca juga: Jalani Rapid Test Virus Corona, Warga Jakarta Selatan Jalani Pemeriksaan Darah
Dedet menjelaskan, biasanya pihak PMI membutuhkan 2.000 kantong darah untuk DKI Jakarta per harinya.
Namun, karena pasokan darah berkurang, kebutuhan tersebut sulit dipenuhi.
"Untuk sehari kita bisa mencapai 2.000 kantong darah, se-DKI ya. Kalau di Jakarta Selatan sih kita hanya dropping saja, sesuai permintaan dari rumah sakit," terang dia.
Berukurangnya pasokan darah, lanjut Dedet, dikarenakan banyak orang yang enggan melakukan donor karena imbauan social distancing.
Banyak masyarakat yang enggan keluar rumah demi merendam penyebaran wabah Covid -19.
Akhirnya, beberapa golongan darah menjadi langka karena sedikit yang melakukan donor.
"Yang pasti masyarakat sulit mendapatkan kebutuhan darah, itu yang paling buruk. Banyak masyarakat yang butuh transfusi dan lain-lain. Sekarang untuk golongan AB sudah sangat sulit," kata dia.
Ke depan, pihaknya akan mencoba melakukan sosialisasi pentingnya melakukan donor darah demi keselamatan orang lain.
Namun sosialisasi tersebut akan dilakukan jika kondisi negara terkait penyebaran virus corona mulai kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.