Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut dengan Perawat Pasien Covid-19, Persatuan Perawat Pastikan Protokol Ketat Sebelum Pulang ke Rumah

Kompas.com - 25/03/2020, 14:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah menyatakan bahwa para perawat telah melalui protokol kesehatan yang ketat sebelum pulang dari rumah sakit tempatnya bertugas.

Protokol ketat itu untuk menjamin bahwa para perawat tidak membawa penyakit usai berkontak dengan pasien di rumah sakit.

Protokol yang sama juga berlaku bagi para perawat yang bekerja siang-malam di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Dokter dan Perawat Dapat Stigma Negatif di Masyarakat karena Rawat Pasien Covid-19

"Pertama, ketika sampai ke rumah sakit, juga mereka harus mengganti pakaian yang memang digunakan untuk merawat pasien. Mereka tidak boleh membawa atau memakai pulang pakaian yang mereka kenakan di rumah sakit," terang Harif kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2020).

Ia pun mengungkapkan, para perawat diharuskan mandi dengan disinfektan di rumah sakit ketika selesai bertugas.

Kemudian, para perawat pun diwajibkan mematuhi prinsip-prinsip pencegahan penularan virus selama perjalanan menuju tempat tinggal.

Harif menyebut, para perawat sudah paham betul dengan protokol ini guna tidak membawa penyakit dari rumah sakit ke lingkungan sekitarnya.

Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 merebak, mereka juga sudah sering berinteraksi dengan pasien-pasien dengan penyakit menular lain.

"Misalnya TBC. Transmisi (penularan) juga sama melalui droplet (percikan), walaupun tak seprogresif penularan Covid-19. Tapi transmisinya sama. Maka protokolnya, pada prinsipnya, juga sama," jelas Harif.

"Apalagi teman-teman yang memang bekerja sehari-hari di ruang isolasi dan di tempat infeksius. Protokolnya sudah ketat sekali," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, perawat-perawat dan sejumlah dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur sempat "terusir" dari indekos lantaran dianggap oleh tetangga mereka membawa virus SARS-Cov2 penyebab Covid-19.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Kenang Perhatian Para Perawat: Mereka Benar-benar baik...

Akibatnya, para perawat dan dokter itu sempat 3 hari menginap di rumah sakit karena tak ada tempat tinggal.

Rabu pagi ini, Harif menyebut bahwa mereka sudah mendapatkan hunian baru, usai dicarikan pihak rumah sakit.

Mereka juga disebut memperoleh fasilitas antar-jemput dari tempat tinggal mereka ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com