Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Perawat Disebut Mulai "Double Job" Hadapi Covid-19

Kompas.com - 25/03/2020, 17:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian perawat disebut mulai double job alias bekerja di rumah sakit dengan beban dua kali lipat beban kerja harian, di tengah pandemi Covid-19 yang terus merebak di Indonesia, khususnya Jakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadillah, Rabu (25/3/2020).

"Ada yang dobel, ada yang normal, tergantung," ujar Harif ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu siang.

Baca juga: Persatuan Perawat Berharap Ada Wisma Khusus Dekat Rumah Sakit di Tengah Pandemi Covid-19

Ia mengungkapkan, rata-rata perawat yang mulai double job ialah mereka yang bertugas di instalasi gawat darurat (IGD) sejumlah rumah sakit yang terus kedatangan pasien Covid-19.

Sebagian rumah sakit memang kini mulai kebanjiran pasien di tengah pandemi Covid-19.

Beberapa di antaranya sudah menutup pintu karena kapasitas telah penuh.

Akibatnya, para perawat itu mesti bekerja dua shift.

Jika biasanya kerja mereka terbagi antara kelompok shift pagi yakni pukul 07.00-14.00 WIB dan 14.00-20.00 WIB, dalam kondisi double job, para perawat berarti bekerja sejak pukul 07.00-20.00 WIB.

"(Perawat yang double job) mungkin di IGD beberapa rumah sakit nonrujukan yang sekarang pasiennya sudah mulai banyak," Harif menambahkan.

Ia memahami bahwa hal tersebut menjadi konsekuensi profesi perawat.

Namun, Harif berharap, pemerintah dan masyarakat dapat mengapresiasi kerja-kerja para perawat.

Para perawat sudah selayaknya diganjar apresiasi yang pantas, bukan justru mengalami perlakuan diskriminatif seperti yang terjadi pada perawat RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, beberapa hari lalu.

Baca juga: Dokter dan Perawat Dapat Stigma Negatif di Masyarakat karena Rawat Pasien Covid-19

Harif juga mendesak agar para perawat segera disediakan wisma atau rumah singgah di tengah pandemi Covid-19, yang letaknya tak jauh dari rumah sakit tempat mereka bekerja.

Pasalnya, tak sedikit dari para perawat di Jakarta yang berdomisili di kota-kota satelit seperti Bekasi dan Tangerang.

Di tengah pembatasan operasional transportasi umum oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menekan penularan Covid-19, keadaan sungguh tak berpihak pada para perawat.

"Dalam kondisi seperti sekarang ini sangat perlu. Kalau ekskalasinya meningkat terus tapi tenaganya belum ada kan, bisa saja mereka (perawat) harus double job, harus bisa segera datang," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com