JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian perawat disebut mulai double job alias bekerja di rumah sakit dengan beban dua kali lipat beban kerja harian, di tengah pandemi Covid-19 yang terus merebak di Indonesia, khususnya Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadillah, Rabu (25/3/2020).
"Ada yang dobel, ada yang normal, tergantung," ujar Harif ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu siang.
Baca juga: Persatuan Perawat Berharap Ada Wisma Khusus Dekat Rumah Sakit di Tengah Pandemi Covid-19
Ia mengungkapkan, rata-rata perawat yang mulai double job ialah mereka yang bertugas di instalasi gawat darurat (IGD) sejumlah rumah sakit yang terus kedatangan pasien Covid-19.
Sebagian rumah sakit memang kini mulai kebanjiran pasien di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa di antaranya sudah menutup pintu karena kapasitas telah penuh.
Akibatnya, para perawat itu mesti bekerja dua shift.
Jika biasanya kerja mereka terbagi antara kelompok shift pagi yakni pukul 07.00-14.00 WIB dan 14.00-20.00 WIB, dalam kondisi double job, para perawat berarti bekerja sejak pukul 07.00-20.00 WIB.
"(Perawat yang double job) mungkin di IGD beberapa rumah sakit nonrujukan yang sekarang pasiennya sudah mulai banyak," Harif menambahkan.
Ia memahami bahwa hal tersebut menjadi konsekuensi profesi perawat.
Namun, Harif berharap, pemerintah dan masyarakat dapat mengapresiasi kerja-kerja para perawat.
Para perawat sudah selayaknya diganjar apresiasi yang pantas, bukan justru mengalami perlakuan diskriminatif seperti yang terjadi pada perawat RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, beberapa hari lalu.
Baca juga: Dokter dan Perawat Dapat Stigma Negatif di Masyarakat karena Rawat Pasien Covid-19
Harif juga mendesak agar para perawat segera disediakan wisma atau rumah singgah di tengah pandemi Covid-19, yang letaknya tak jauh dari rumah sakit tempat mereka bekerja.
Pasalnya, tak sedikit dari para perawat di Jakarta yang berdomisili di kota-kota satelit seperti Bekasi dan Tangerang.
Di tengah pembatasan operasional transportasi umum oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menekan penularan Covid-19, keadaan sungguh tak berpihak pada para perawat.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini sangat perlu. Kalau ekskalasinya meningkat terus tapi tenaganya belum ada kan, bisa saja mereka (perawat) harus double job, harus bisa segera datang," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.