JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pasien positif COVID-19 mengaku tidak merasa 'terpenjara' selama menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta.
"Aktifitas normal saja. Saat baru masuk (isolasi) virus saya masih dinyatakan aktif infeksinya, jadi lebih banyak tidur dan ke kamar mandi," kata seorang pasien berinisial RS saat menceritakan kondisinya melalui sambungan telepon di Jakarta, Jumat (27/3/2020), seperti dikutip Antara.
RS dirawat dalam satu ruangan isolasi berukuran 7x6 meter per segi bersama seorang pasien positif lainnya sejak Rabu (18/3).
Baca juga: Kesedihan Anak Antar Jenazah Ibu yang Terinfeksi Covid-19 ke Makam...
Dalam ruangan tersebut terdapat fasilitas berupa pendingin udara bertekanan negatif, kamera pengawas (CCTV) sambungan internet hingga jendela yang cukup lebar untuk melihat ke luar ruangan.
"Sekarang ini ruangan cukup besar, saya bisa jalan-jalan di ruangan dan lihat ke luar melalui kaca yang cukup besar," katanya.
Tenaga medis di rumah sakit pun memperbolehkan pasien membawa alat komunikasi untuk mengakses layanan internet serta berinteraksi dengan keluarga maupun kolega.
"Kebetulan mereka memperbolehkan pasien membawa alat komunikasi yang saya pakai untuk melihat informasi dan komunikasi keluarga," katanya.
Baca juga: Suspect Covid-19 Lanjut Usia Meninggal di Ambulans gara-gara 3 Rumah Sakit Penuh
Sejak kondisi RS dirasa semakin membaik mulai Jumat (20/3), pasien pria itu mulai mengisi hari-hari dengan jalan-jalan di sekitar ruangan yang dirasa cukup luas.
RS juga kerap bertukar cerita dengan pasien lain maupun perawat dan dokter.
"Saya ajak mereka (perawat dan dokter) diskusi. Mereka menggunakan alat pelindung diri rata-rata selama enam jam," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan