Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis APD Tenaga Medis di Depok, Berkejaran dengan Meningkatnya Kasus Covid-19

Kompas.com - 28/03/2020, 07:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Data itu dibuka setelah Pemkot Depok ramai-ramai didesak warga dan wartawan untuk buka-bukaan soal data tersebut.

Di lain sisi, Pemkot Depok tak memberi kepastian soal apa yang terjadi pada banyak PDP lain sejak awal Maret 2020 hingga 18 Maret 2020 itu.

Baca juga: Pemkot Depok Kucurkan Dana Tak Terduga untuk Beli APD agar Petugas Puskesmas Tak Pakai Jas Hujan

Apakah ada yang meninggal dalam keadaan suspect pula? Berapa?

Yang jelas, jumlah pasien Depok yang kini masih diawasi terus meningkat per hari. Jumlahnya kini mencapai 178 pasien per Jumat.

Jumlah warga Depok yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 juga naik terus, hingga jumlah 533 yang masih dipantau kondisinya saat ini.

"Data ini kita sampaikan ke publik, untuk lebih ekstra waspada akan bahaya penyebaran Covid-19 saat ini," ujar Idris.

Baca juga: Wali Kota: Depok Krisis APD untuk Tenaga Medis

Berkejaran dengan minimnya APD tenaga medis

Publik Depok memang layak resah, selain waspada dengan sebisa mungkin tak berkerumun, terkait Covid-19 di kota tempat mereka tinggal.

Bukan hanya jadi kota dengan temuan kasus perdana Covid-19, Depok pun kini mengalami krisis alat pelindung diri (APD) bagi tenaga-tenaga medisnya sendiri.

Hal itu diakui langsung oleh Idris, ketika dikonfirmasi soal kabar sejumlah tenaga medis di puskesmas yang terpaksa mengenakan jas hujan lantaran tak punya APD.

"Persediaan atau stok APD di rumah sakit dan puskesmas saat ini sangat terbatas karena APD sangat langka di pasaran sehingga kami kesulitan dalam pengadaan barang," tutur Idris melalui keterangan persnya, Jumat (27/3/2020) sore.

Baca juga: Mulai Jumat Besok, Depok Town Square Tutup hingga 9 April

"Kami akui bahwa itu adalah kreasi dan swadaya para tenaga kesehatan di tengah keterbatasan APD pada situasi yang sangat darurat," imbuh dia.

Ia mengaku, Depok tak menerima bantuan kiriman APD dari Pemprov Jawa Barat hingga hari ini.

"Sedangkan dari pemerintah pusat, (APD) diberikan sangat terbatas bersamaan dengan alat rapid test (uji cepat Covid-19)," sambung Idris.

Ia enggan membeberkan jumlah stok APD yang tersedia hari ini dan prediksi sampai kapan persediaan itu bisa bertahan.

Baca juga: 11 Puskesmas di Depok Akan Hubungi Warga sebelum Rapid Test Serentak Besok

Ia berjanji, jajarannya terus berupaya mencari pengadaan APD untuk tenaga-tenaga medis dari kemungkinan ikut tertular Covid-19 dari pasien yang ditangani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com