Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Ceplok, Kampanye Edward Suhadi agar Masyarakat Tak Panic Buying di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/03/2020, 14:56 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Hal itu sudah terjadi pada masker dan hand sanitizer. Kondisi itu merugikan orang yang sangat membutuhkan barang-barang itu seperti dokter, dan perawat.

Ide membuat video telur ceplok tiba-tiba saja tercetus di pikirannya setelah melihat kondisi masyarakat yang telah panik berlebihan.

Menurut dia, masyarakat seakan lupa bahwa telur yang sebenarnya menjadi kebutuhan banyak orang.

“Terlintas aja, ini kan keseharian aja, ngingetin orang untuk tidak panic buying dalam keadaan yang begini. Kenapa telur ceplok, karena kita suka lupa makanan favorit yang sebenernya murah, kalorinya tinggi, enggak usah panik, makan telur itu udah kenyang,” ujar Edward kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2020) malam.

Kampanye pasukan telur

Laki-laki umur 41 tahun ini mengatakan, dengan adanya kampanye tersebut, masyarakat bisa sadar di balik wabah virus Corona, banyak orang lain yang kesulitan memenuhi kebutuhannya.

Untuk itu, ia merealisasikan kampanye pasukan telur untuk membantu masyarakat di akun media sosial Twitternya.

Ia aktif di Twitternya menawarkan bantuan ke pengikutnya. Tawaran itu banyak di-retweet masyarakat dan ratusan pesan meminta untuk dibantu.

“Pasukan telur direspons banyak orang, semua antusias, banyak dari mereka yang message ke saya untuk dibantu,” kata Edward.

Baca juga: Daftar Mal di Jabodetabek yang Tutup Sementara Imbas Covid-19

Tanpa mengetahui latar belakang, status, hingga apakah mereka benar-benar perlu dibantu, Edward rela memberikan bantuan kepada mereka yang mengirim pesan ke akun Twitternya.

Setiap hari, ada sejumlah orang yang dibantunya menggunakan uang pribadinya.

Ia tak memikirkan jikalau ada di antara mereka yang menipu. Sebab, niatnya memang hanya membantu mereka yang membutuhkan.

Sebab, ada banyak masyarakat kecil terdampak akibat Covid-19.

“Saya mah yang penting mereka menyalurkan, bohong atau enggak itu yang seperti saya bilang di media sosial ‘Jangan 1 orang brengsek membuat kita terlalu banyak mikir sehingga 50 orang kesusahan enggak dapat pertolongan apalagi dengan kondisi seperti ini,” kata dia.

Banyak beri donasi

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com