DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan bahwa persediaan masker untuk tenaga-tenaga medis di Depok cukup untuk 3 bulan.
Ini menyusul digelontorkannya dana Rp 15 miliar dari total Rp 20 miliar pencairan tahap pertama anggaran belanja tidak terduga (BTT) Pemkot Depok.
"Dinas Kesehatan dialokasikan Rp 15 miliar. Alokasi anggaran BTT Dinas Kesehatan telah dibelanjakan untuk keperluan persediaan masker, baju APD (alat pelindung diri), alat rapid test (uji cepat), obat-obatan, keperluan swab, dan peralatan kesehatan," kata Idris dalam siaran pers, Sabtu (28/3/2020).
"Saat ini, masker telah tersedia untuk 3 bulan ke depan bagi tenaga kesehatan di puskesmas, rumah sakit swasta, labkesda, dan 119 rujukan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu," ucap dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Depok 28 Maret: Tambahan 8 Kasus Positif dan 1 Meninggal
Dari total BTT Rp 20 miliar yang sudah dicairkan pada tahap satu, sisa Rp 5 miliar yang kemudian dianggarkan bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.
Dana tersebut untuk penanganan pasien serta pembelian alat-alat kesehatan.
Idris sebelumnya mengakui bahwa Depok mengalami krisis alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medisnya di rumah sakit maupun puskesmas.
Alhasil, para tenaga medis terpaksa memodifikasi jas hujan menjadi APD darurat.
Hingga Sabtu (28/3/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 29 kasus positif Covid-19, dengan 4 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia.
Baca juga: Warga Swadaya Bentuk Kampung Siaga di Depok, Ini Fungsinya
Sementara itu, kini masih ada 256 pasien yang masih diawasi dan 682 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan