DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 di Depok, Jawa Barat terus meningkat setiap harinya.
Ekskalasi kasus pada akhirnya berkejaran dengan kemampuan dan kapasitas fasilitas serta tenaga medis yang tersedia.
Wali Kota Depok Mohammad Idris tak menampik bahwa semakin hari fasilitas kesehatan di Depok kian terbatas untuk mengimbangi kenaikan kasus Covid-19.
"Kami memahami banyaknya keluhan yang disampaikan, hal ini mengingat pandemi Covid-19 ini demikian masif," ujar Idris melalui siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sabtu (28/3/2020).
Baca juga: Gelontorkan Rp 15 Miliar, Pemkot Depok Sebut Stok Masker Tenaga Medis Cukup untuk 3 Bulan
"Sementara itu, peralatan sulit diperoleh, terutama APD (alat pelindung diri). Di samping itu, fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19 saat ini kondisinya rata-rata sangat terbatas," ucap dia.
Idris menyatakan, Pemkot Depok tengah memutar otak dalam merencanakan fasilitas-fasilitas kesehatan tambahan untuk mengimbangi ekskalasi kasus Covid-19 di Depok.
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) disebut jadi salah satu rumah sakit tambahan yang akan dipersiapkan untuk menangani pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.
"Kami sudah merencanakan rumah sakit yang didedikasikan untuk Covid-19 yaitu RSUI. Saat ini sedang dipersiapkan," kata Idris.
"Kami juga rencanakan Rumah Sakit Lapang di area RSUD, hingga alternatif menyiapkan ruang sekolah yang akan didedikasikan sebagai tempat penanganan kasus ringan Covid-19," ucap dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Meluas, Depok Kaji Opsi Karantina Wilayah
Ia juga berharap Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Jakarta Pusat bisa menangani kasus Covid-19 dari Kota Depok.
Hingga Sabtu (28/3/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 29 kasus positif Covid-19, dengan 4 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.