Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 3 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Positif Covid-19, Ratusan Lainnya Jadi ODP

Kompas.com - 30/03/2020, 16:55 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 183 jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) terkait Covid-19 menjalani proses isolasi di masjid tersebut.

Masjid yang berada di Kelurahan Maphar, Tamansari, Jakarta Barat, itu menjadi pusat perhatian ketika tiga jemaahnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dan membuat ratusan jemaah lainnya diisolasi dalam masjid.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengungkapkan kronologi yang menyebabkan ratusan jemaah berstatus ODP dan tiga di antaranya positif Covid-19.

Baca juga: Tiga Jemaah Positif Covid-19, Sekitar 170 Orang Diisolasi di Masjid di Taman Sari

Masjid sebagai tempat ziarah dan berkumpulnya jemaah

Pemkot Jakarta Barat mulanya mendapat informasi bahwa jemaah masih berkumpul di masjid, padahal sudah ada imbauan untuk menjaga jarak sosial guna mencegah penularan penyakit akibat virus corona jenis baru, SARS-CoV-2.

"Begitu ada peristiwa ini, kami dapat informasi masih banyak orang berkumpul. (Padahal) seruan Pak Gubernur tidak lagi berkumpul dan shalat berjemaah, maka saya datang ke sana," ucap Rustam saat dihubungi, Senin (30/3/2020).

Rustam mengatakan, jemaah kerap berkumpul bersama di Masjid Jami. Sebab, masjid tersebut merupakan cagar budaya dan destinasi rohani warga dalam dan luar negeri.

Baca juga: 3 Jemaah Masjid Jammi di Taman Sari Positif Covid-19, Wali Kota: Di Situ Tempat Ziarah

"Masjid itu sudah sejak zaman dahulu, tempat orang berkunjung dan berziarah. Bukan dari Indonesia, termasuk dari ASEAN, bahkan Timur Tengah. Berziarah, berdiam beberapa waktu," ujar Rustam.

Selain itu, jemaah dan ustaz juga kerap melakukan tablig dalam masjid. Beberapa dari mereka ada yang bermukim di area masjid tersebut dalam waktu cukup lama.

"Di samping itu juga jemaah juga ada, ustaz juga ada mereka tablig dari rumah ke rumah. Dia bermukim di situ, sudah berlangsung puluhan tahun," sambung Rustam.

Tiga jemaah positif Covid-19, ratusan orang diisolasi

Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk, Kelurahan Maphar, Kecamatan TamansariDokumentasi pribadi Wali Kota Jakarta Barat Rustam Efdendi Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk, Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari

Pemkot Jakbar langsung mengambil langkah untuk melakukan rapid test kepada jemaah. Rapid test diadakan pada Kamis (26/3/2020) melalui Sudinkes Jakbar.

Hasilnya, diketahui ada tiga orang yang positif Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan sisanya menjalani isolasi darurat di masjid.

"Ternyata benar ditemukan, karena banyak saya kasih surat gubernur sampaikan lisan juga dan edaran MUI. Memastikan kami lakukan rapid test, ternyata tiga orang positif. Maka, orang-orang di antara mereka yang belum positif harus dalam pemantauan," kata Rustam.

Baca juga: Wali Kota Jakbar Usul 183 Warga yang Dikarantina di Masjid Jammi Dipindah ke Wisma Atlet

Maka dari itu, isolasi menjadi pilihan Pemkot terhadap ODP karena semua aktivitas jemaah dilakukan dalam masjid.

"ODP ini harus diisolasi tidak berinteraksi dengan masyarakat lainnya, apalagi masyarakat luar," ucap mantan Wali Kota Jakarta Utara tersebut.

Sisa jemaah jalani isolasi dan dipindah ke Wisma Atlet

Rustam mengatakan, Pemkot Jakbar mengimbau agar sisa jemaah yang diisolasi dipindahkan ke Wisma Atlet Kemayoran yang kini menjadi RS Darurat Penanganan Covid-19.

"Awalnya 186 itu, tiga dites positif. Lebih dahulu berangkat ke Wisma Atlet Kemayoran, kami berangkatkan. Sisanya dari 186 adalah 183," ucap Rustam.

Baca juga: 182 Orang yang Diisolasi di Masjid Taman Sari Didominasi WNA

Sejak Sabtu (28/3/2020), jemaah mulai dipindahkan secara berkala dengan menggunakan bus dan diatur jarak duduknya agar tidak berdempetan.

"(Ada) 183 jemaah, sebanyak 39 dibawa ke RS darurat, sisanya jadi 144 jemaah. Kami antar sampai ke sana. Di bus pun kami jaga jarak atau physical distancing," ucap Rustam.

Dipindah agar mendapat pemantauan lebih baik

Segala upaya dilakukan Pemkot Jakbar guna memaksimalkan fasilitas para ODP.

Meski ada beberapa penolakan dari pihak jemaah, Rustam tetap mengedepankan dialog agar mereka mau dipindahkan.

"Kami upayakan terus supaya isolasi lebih baik, tempatnya ke Wisma Atlet, Kemayoran, tidak di masjid. Dan pemantauannya lebih enak di sana dibandingkan di masjid. Untuk tidur lebih enak. Ini terus-menerus kami berikan penjelasan kepada mereka," ujar Rustam.

Demi menjamin situasi, kini pihak Pemkot bersama TNI dan Polri terus melakukan pengawasan di sekitar masjid.

Kompas.com terus menghubungi pihak Pemkot Jakbar guna mengetahui situasi terbaru proses pemindahan jemaah dari Masjid Jami ke Wisma Atlet. Namun, hingga sore ini belum ada tanggapan dari pihak Pemkot Jakbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com