Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Rapid Test Covid-19 Kurang, Pemkab Bekasi Pesan Tambahan 4.000 Unit

Kompas.com - 30/03/2020, 17:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber Warta Kota

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah memesan 4.000 alat rapid test atau tes cepat Covid-19.

Hal itu dikarenakan 1.000 alat yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak cukup memenuhi pemeriksaan orang yang masuk kategori rapid test.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanaganan Covid-19 Kabupaten Bekasi (Pikokabsi), dr. Alamsyah mengatakan, 4.000 alat rapid test Covid-19 yang dipesannya itu untuk pemeriksaan terhadap pekerja yang beresiko tinggi, maupun orang yang memiliki gejala.

Baca juga: Tangsel Dapat Bantuan 600 Alat Rapid Test dari Kemenkes

"Kemarin diberikan 1.000, itu tidak cukup. Kita lagi pesan sendiri 4.000 alat rapid test," ujar Alamsyah, pada Senin (30/3/2020), dikutip dari Wartakotalive.com.

Alamsyah menerangkan, masih banyak orang yang masuk kategori namun belum dites karena alatnya tidak cukup.

Sebanyak 4.000 alat rapid test yang dipesan itu diperuntukkan bagi tenaga medis, pekerja berisiko seperti TNI, Polri, lurah, kepala desa camat, kader kesehatan, petugas pasar, maupun satpam.

"Nanti juga dipakai untuk pemeriksaan jika ada orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) baru, maupun orang dengan gejala flu atau yang mirip," beber dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyelesaikan proses rapid test atau tes cepat Corona (Covid-19).

Sudah ada 1.000 orang yang dilakukan rapid test Covid-19 dengan alat yang diberikan Pemprov Jabar.

Tes dilakukan kepada warga seusai kategori yang telah ditetapkan dan terdata.

Dari 1.000 orang yang dilakukan rapid test itu, kata Alamsyah, ada 2 orang yang positif dari kategori pasien dalam pengawasan (PDP).

"Yang lain hasilnya negatif, dari sisa PDP dan seluruh ODP maupun petugas beresiko," terang Alamsyah.

Pelaksanaan rapid test dilakukan khusus kepada orang yang masuk kategori A seperti ODP, PDP, dan Tenaga Kesehatan yang bekerja di rumah sakit yang menangani Covid-19.

Baca juga: Pemkab Bekasi Gelar Rapid Test Sistem Drive Thru, 77 Orang yang Diperiksa Negatif Covid-19

Adapun rinciannya yang mengikuti rapid test Covid-19, ODP dan kontak eratnya sebanyak 753, PDP sebanyak 96 orang, dan petugas berisiko seperti tenaga medis maupun pejabat publik sebanyak 151 orang.

Untuk kategori A, sistem pemeriksaan dengan mendatangi rumah warga bersangkutan dan rumah sakit maupun puskesmas khusus tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Adapun rapid test secara drive thru yang dilakukan di Stadion Wibawa Mukti, Kecamatan Cikarang Timur dikhususnya untuk kategori B.

Kategori B ialah pejabat pemerintah, Polres, Kodim yang berinteraksi dengan banyak warga. Kategori B termasuk bagi warga yang memiliki gejala.

 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Alat Rapid Test Covid-19 Kurang, Pemkab Bekasi Pesan 4.000 Unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com