JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 pemakaman jenazah dengan protokol pemulasaran jasad pasien Covid-19 sejak awal Maret 2020.
"Protap Covid-19, di antaranya bahwa jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, dan harus dimakamkan kurang dari 4 jam, dan petugasnya menggunakan APD (alat pelindung diri)," kata Anies dalam konferensi pers di Balaikota, Senin (30/3/2020).
"Sejak tanggal 6 (Maret 2020), itu mulai ada kejadian pertama, sampai tanggal 9 (Maret 2020) itu udah 283 kasus," ucap dia.
Baca juga: Ini Langkah Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19
Anies mengungkapkan, tak semua dari jenazah itu merupakan pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites (Covid-19), oleh karenanya belum bisa disebut sebagai positif, atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," ujar dia.
Menurut Anies, data ini penting untuk menggambarkan seberapa mengkhawatirkannya kondisi Jakarta sebagai episentrum atau pusat pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Tak Pernah Terima Sosialisasi, Warga Sawangan Depok Sempat Tolak Pemakaman Pasien Covid-19
Data ini perlu mengiringi data-data jumlah kasus harian Covid-19 yang setiap hari diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid-19 amat mengkhawatirkan," tutur Anies.
Senin (30/3/2020), Pemprov DKI Jakarta merilis total terdapat 701 pasien positif Covid-19, dengan 48 pasien berhasil sembuh. Namun, 67 pasien di antaranya meninggal dunia.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.
Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.