Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tetap Bisa Makan, Kurir Barang Bekerja walau Ada Wabah Covid-19

Kompas.com - 31/03/2020, 15:23 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan virus corona tipe 2 di DKI Jakarta terus meningkat. Setiap hari, jumlah korban meninggal dunia karena Covid-19 juga bertambah.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus-menerus mengimbau warga untuk tinggal di rumah dan jika terpaksa keluar dari rumah agar berjaga jarak dengan yang lain.

Warga diminta untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Baca juga: Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Wapres Minta Zakat Dibayarkan Sebelum Ramadhan

Namun, hal itu tidak bisa diterapkan pada semua orang. Sejumlah orang harus keluar dari rumah demi menyambung hidup. Jika tidak, mereka akan mati kelaparan.

Rizky Syahdu (28), seorang ojek online mengaku tetap bekerja meski sebenarnya khawatir terpapar Covid-19. Dia harus bekerja, yang berarti harus keluar dari dari rumah, setiap hari.

Jika tidak bekerja sehari atau lebih, dia tak mendapatkan uang buat menyambung hidupnya.

“Takut sih (dengan virus corona). Tapi enggak punya pilihan. Buat yang kerja harian, kalau  enggak keluar, ya enggak dapat duit. Buat bayar cicilan sama kosan enggak ada dong,” ujar Rizky, Kamis (31/3/2010).

Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini dia banyak kehilangan pelanggan. Pernah dalam sehari dia tidak pendapatkan penumpang lantaran ada imbauan pemerintah agar warga berdiam diri di rumah.

Ia lalu beralih ke Go-Send (antar-kirim barang).

“Orederan tergantung sih. Tapi semenjak ada imbauan pemerintah untuk di rumah, Goridesepi, yang rame Gosend,” kata Rizki.

Ia mengatakan, setiap hari dia bisa mengantar barang ke 15 tempat dengan berbagai macam orang yang ditemuinya.

Takut menjadi pembawa atau carrier Covid-19, ia terus mencoba untuk selalu hidup bersih dan jaga kesehatan.

Baca juga: Cegah Covid-19, Puluhan Titik Jalan di Jakarta Timur Disemprotkan Disinfektan

Dengan demikian virus diharapkan tak bertahan di tubuhnya meski dirinya dari pagi hingga malam berada di jalan.

“Setiap ngantar barang atau komplek di pintu masuk bisanya di sediain sabun, kadang hand sanitizer. Nah wajib cuci tangan tuh saya sebelum masuk. Pokoknya sebisa mungkin saya rajin cuci tangan. Kalau di rumah langsung lepas jaket gitu sama baju,” ucap Rizki.

Arfan (26), seorang kurir barang yang lain mengaku hanya bisa pasrah jika tiba-tiba dirinya terpapar Covid-19. Apalah dayanya, ia masih mengharapkan penghasilan sebagai kurir barang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com