Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Wali Kota dan ASN Lingkungan Pemkot Bekasi Akan Dipotong untuk Lawan Covid-19

Kompas.com - 31/03/2020, 16:20 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mempertimbangkan untuk memotong gaji atau tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk membantu penanggulangan wabah virus corona atau Covid-19.

Wacana pemotongan gaji ini akan berlaku pada gaji wali kota dan wakil wali kota Bekasi.

Hal itu mencontoh pemotongan gaji atau tunjangan yang rencananya juga akan diterapkan oleh ASN Pemprov Jawa Barat.

Baca juga: 12 Anggota Fraksi PKB DPRD Jabar Siap Potong Gaji demi Lawan Corona

“Nanti tergantung kemampuan daerah masing-masing. Gubernur mungkin menerapkan berapa (pemotongan ASN), kalau kita di Kota dan Kabupaten ini juga menerapkan berapa, tapi itu bagian dari sebuah pemikiran,” ujar pria yang akrab disapa Pepen, di Bekasi, Selasa (31/3/2020).

Pepen mengatakan, pemotongan gaji akan dilakukan jika kasus Covid-19 di Bekasi terus memburuk.

Diakui Pepen, saat ini pendapatan Kota Bekasi menurun semenjak virus corona menjadi pandemi. Sebab, tempat hiburan maupun tempat wisata di Bekasi ditutup sementara.

Baca juga: Kepala Daerah Potong Gaji Bantu Warga Korban Wabah Corona, Siapa Saja?

“Kalau lihat kemampuan kita kan menurun, mau narik pajak enggak bisa, hotel kosong, dana dari pusat pun sekarang kecuali dari pendidikan kesehatan disuruh stop semua."

"Ya kita enggak akan bisa belanja kalau beban pengeluaran masih besar, tapi pendapatannya enggak ada. Malah nanti bukan hanya gaji, tapi tunjangan-tunjangan yang lain (bisa aja dipotong),” kata dia.

Pepen mengaku masih membahas rencana jumlah gaji ASN di Bekasi yang dipotong nantinya.

“Tentunya ada proses, seminggu ini apa yang terjadi. Kalau perburukan terus terjadi, episentrumnya keluar dari DKI minggir ke daerah-daerah perbatasan dan itu berdampak sekali dan Gubernur Jabar sudah menyampaikan itu, ya bukan mustahil, kita dinamis aja,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com