Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Urung Pulang Kampung karena Virus Corona...

Kompas.com - 01/04/2020, 09:40 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk Jakarta, membuat ruang gerak masyarakat harus dibatasi.

Hal ini untuk menekan angka penyebaran virus asal Wuhan, China itu yang semakin tinggi.

Bahkan pemerintah telah memberikan imbauan agar warga tak pulang kampung supaya tak menyebarkan virus tersebut.

"Jadi, kita di DKI kalau secara imbauan saya sudah menyampaikan dua Minggu lalu jangan pulang kampung, jangan meninggalkan Jakarta demi kebaikan seluruh masyarakat," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Baca juga: Jangan Mudik demi Putus Rantai Penyebaran Covid-19

Atas imbauan dan kondisi saat ini, sejumlah warga akhirnya memilih untuk tak pulang kampung atau mudik.

Salah satunya adalah Refa Juniarti. Ia harus mengurungkan niatnya untuk pulang kampung ke Magelang karena mewabahnya corona.

Karyawati perusahaan swasta ini khawatir, jika dirinya mudik namun tanpa sepengetahuan Ia justru membawa virus.

"Harusnya Mei ini mudik kan karena bulan ramadhan. Tapi sepertinya aku tunda karena aku enggak yakin saat Mei itu sudah berakhir," kata Refa saat dihubungi, Selasa (1/4/2020).

"Aku takutnya justru bawa virus ini, bisa jadi carrier gitu kan. Sayang banget kalau harus menyebarkan ke keluarga apalagi orang tua," lanjutnya.

Refa sebenarnya sangat rindu dengan kampungnya di Jawa Tengah itu. Ia bahkan telah merencanakan untuk mudik sejak tiga bulan lalu.

Orang tuanya juga sempat mendesaknya untuk segera pulang agar dapat berkumpul. Namun, Refa menolak secara halus dan memberikan pengertian.

"Ibu bapak khawatir banget makanya nyuruh pulang apalagi sekarang sudah kerja dari rumah. Akunya malah enggak tega, jadi lebih baik di sini dulu saja sambil memastikan keluarga sehat," kata dia.

Baca juga: Pemkot Tangerang Keluarkan Edaran Tutup Tempat Hiburan dan Larangan Mudik

Keputusan untuk menunda mudik lainnya datang dari Jihan Purnama.

Wanita 25 tahun ini akhirnya membatalkan niat bertemu keluarga lebih cepat karena wabah Covid-19.

"Sekarang ini kalau warga yang ngeyel mau mudik ya masih bisa. Tapi kalau aku sih no, kita enggak tau loh apa yang ada di tubuh kita. Lalu misalnya setelah 14 hari baru ketahuan ada virus pas udah di kampung kan berabe," ucap Jihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com