Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Covid-19, The Groove Kehilangan Event dan Belajar Untuk Lebih Kreatif

Kompas.com - 01/04/2020, 11:36 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Virus Corona atau Covid-19 yang kini merebak di Indonesia mengakibatkan banyak orang merugi.

Pasalnya saja untuk memutus penyebaran Covid-19 Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terus mengimbau masyarakat untuk melakukan phyisical distancing (jaga jarak fisik) dengan berdiam diri di rumah.

Bekerja, beribadah hingga belajar di rumah.

Baca juga: UPDATE: 18.077 Warga Jakarta Jalani Rapid Test, 299 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Karena imbauan Pemerintah Pusat untuk berdiam diri tersebut, sejumlah event yang menimbulkan kerumunan harus terpaksa dibatalkan.

Tidak hanya event organizer (EO) saja yang merugi dalam hal ini, musisi yang telah diundang ke event tersebut pun merugi karena tak bisa lagi manggung.

Seperti salah satu kelompok musik Indonesia, The Groove telah membatalkan lima event untuk manggung.

Lima event yang dibatalkan itu rata-rata ditunda hingga hingga situasi benar-benar kondusif. Ada pula yang benar-benar batal manggung.

“Kalau dari pengumuman untuk bekerja di rumah sekitar 5 Maret 2020 ada lima manggung yang cancel postpone (menunda) dan cancel begitu saja ketika enggak masuk timeline client,” ujar Marcom Direktur, Alditama kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Alditama mengaku dari lima event yang dibatalkan, pihaknya telah merugi hampir ratusan juta.

Andalkan tabungan untuk bertahan hidup

Diakuinya pemasukan seluruh tim produksi hingga anggota grup The Groove hanya dari uang kas yang selama ini dikumpulkannya setiap manggung.

“Pemasukan saat ini kita ada uang kas, makanya kita mengandalkan uang kas. Uang kas kita juga lumayan. Oh iya, ini juga ngasih santunan ke beberapa tim produksi. Kemaren kita dapat royalti dari beberapa album yang lama sama seni musik, cuma jumlahnya enggak seberapa. Tapi bisa tambahin uang kas,” kata Alditama.

Baca juga: Wacana Karantina Wilayah di Jakarta, Warga Minta Ada Bantuan Pemerintah karena Mata Pencaharian Hilang

Ia mengatakan, mengandalkan tabungan dari fee atau bayaran manggung adalah salah satu tips bagi pekerja event atau musisi di dalam situasi sulit seperti kondisi pandemi seperti ini.

Sehingga bisa tetap survive menjalani hari-hari seperti biasanya meski tak ada lagi pemasukan yang datang.

“Ini penting bahwa masa-masanya musisi atau pekerja event yang ngalami masa masa epic-nya bisa buat nabung, jadi berasanya buat sekarang nih. Beberapa personel kita pun punya tabungan, kita menyisihkan tabungan, jadi kita bisa survive," kata Alditama.

"Tapi pastinya enggak akan bisa lama. Itu juga tiga sampai empat atau tiga bulan ke depan,” tambah dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com