Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Steril dari Covid-19, Hanya Warga Kepulauan Seribu yang Bisa Keluar dan Masuk Pulau

Kompas.com - 01/04/2020, 13:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu membatasi transportasi ke wilayah mereka.

Hal itu dilaksanakan demi menjaga agar wilayah Kepulauan Seribu tetap terbebas dari Covid-19.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, hanya warga ber-KTP Kepulauan Seribu yang diperkenankan keluar dan masuk pulau.

Baca juga: Akses Transportasi Umum ke Kepulauan Seribu Ditutup Sementara untuk Cegah Penyebaran Corona

"Di dermaga penumpang di Kali Adem diseleksi bagi warga yang bukan Pulau Seribu tidak boleh," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Warga ber-KTP Kepulauan Seribupun tak semua diperkenankan keluar dan masuk wilayah.

Mereka yang bolak balik wilayah tersebut harus memiliki alasan khusus sebelum diizinkan berangkat.

Bahkan, Pemkab Kepulauan Seribu mencatat tujuan dan kepentingan warganya yamg meninggalkan Pulau.

Junaedi juga mengatakan, dalam pembatasan ini, tak ada satupun wisatawan yang diperkenankan memasuki wilayah mereka.

Bahkan, untuk menghalau masuknya wisatawan, Pemkab menonaktifkan kapal kelas bisnis yang biasa beroperasi di Dermaga Marina, Ancol.

"Termasuk juga untuk kapal bisnis yang ada di Marina itu juga dibatasi tidak ada ticketing. Bisa pakai kapal tetapi sewa, mesti sewa satu kapal," ucap Junaedi.

Adapun saat ini, berdasarkan data yang diunggah dalam website https://pulauseribu.jakarta.go.id/covid19, tidak ada satupun warga Kepulauan Seribu yang dinyatakan positif Covid 19.

Baca juga: Tak Ada Kasus Positif Covid-19 di 99 Kelurahan Jakarta, Ini Daftarnya

Sementara, saat ini ada tujuh pasien dalam pengawasan (PDP), yang mana salah satu di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Selain itu tercatat ada 80 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Tujuh diantaranya sudah melewati 14 hari masa pemantauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com