Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Jalani Isolasi Secara Mandiri

Kompas.com - 01/04/2020, 20:07 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara menerapkan perawatan dan isolasi secara mandiri.

Kepala Kesehatan Kodam Jaya Kolonel Stefanus Dony mengatakan, pasien di RSD Wisma Atlet merupakan pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit bawaan sehingga mereka masih bisa melakukan aktivitas secara mandiri.

"Pasien-pasien yang masuk rumah sakit ini (RSD Wisma Atlet) dengan sistem isolasi mandiri dalam arti pasien di sini adalah yang bisa melaksanakan aktivitas sendiri dengan ketentuan tidak ada penyakit penyerta dan mereka tidak didampingi dengan keluarga," kata Stefanus seperti dikutip dalam tayangan Kompas TV Petang, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Sebanyak 111 Orang

Stefanus menjelaskan, para pasien Covid-19 ditempatkan masing-masing dalam satu kamar.

"Ada yang dua orang (dalam satu kamar) dengan kriteria tertentu karena satu kamar ada dua tempat tidur," ujar Stefanus.

Para pasien juga diwajibkan melaporkan hasil pemeriksaan suhu tubuh kepada tenaga medis dua kali dalam sehari.

"Setiap pagi mereka melaporkan temperatur pada pukul 07.00 WIB dan pukul 19.00 WIB dengan melakukan sendiri. Mereka akan menyampaikan melalui WhatsApp," ungkap Stefanus.

Baca juga: PDP asal Bogor Meninggal di RS Darurat Wisma Atlet

Seperti diketahui, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara kembali bertambah per Rabu (1/4/2020) pukul 08.00, menjadi 428 orang, terdiri dari 260 pasien pria dan 168 pasien wanita.

Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 juga bertambah 4 orang menjadi 105 pasien.

Sementara, jumlah pasien yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 242 orang dan 81 pasien masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Hingga Rabu, total sebanyak 3 pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet meninggal dunia. Sebanyak 2 pasien yang belum diketahui hasil tes terkait Covid-19 meninggal dunia pada Minggu (29/3/2020) lalu dan seorang pasien kategori PDP meninggal dunia Senin (30/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com