Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Darah di RS PMI Bogor Menipis Imbas Corona, Banyak Pasien Dirujuk ke RS Lain

Kompas.com - 02/04/2020, 12:38 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pasien di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor terpaksa harus dirujuk ke beberapa rumah sakit di wilayah Jakarta karena stok darah mulai menipis.

Humas RS PMI Kota Bogor Niken mengatakan, pasien-pasien yang dirujuk tersebut sebagian besar memiliki riwayat incompatible sehingga membutuhkan donor darah secepatnya.

Ia menuturkan, menipisnya stok darah di RS PMI Bogor mulai terjadi sejak satu bulan lalu.

Baca juga: Wabah Corona Bikin Sepi Pendonor, Stok Darah di PMI Kota Tangerang Menipis

Kondisi itu, kata Niken, terjadi lantaran adanya imbauan untuk tinggal di rumah dan physical distancing imbas dari meningkatnya kasus Covid-19.

Bahkan, pendonor atau aktivitas kelompok dengan kegiatan donor darah di ruang publik pun semakin berkurang.

"Stok mulai menipis sejak satu bulan lalu. Pasien yang dirujuk biasanya yang incompatible. Yang perlu darah cuci," ucap Niken, saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).

Ia menambahkan, di tengah situasi pandemi corona saat ini, unit donor darah (UDD) tidak mengadakan aktivitas donor darah yang dapat mengundang banyak orang.

Selain itu, fasilitas jemput bola seperti penyediaan mobil keliling donor darah untuk sementara waktu juga ditiadakan.

Atas situasi tersebut, sambung Niken, pihak rumah sakit menyarankan agar anggota keluarga pasien yang membutuhkan darah dapat mendonorkan darahnya.

"Tapi untuk pasien talasemia masih ada stok 136 kantong. Itu pun sudah ada pemiliknya masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bogor Sri Pinantari mengungkapkan, upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi menipisnya stok darah dengan menggunakan metode donor pengganti.

Donor pengganti dilakukan dengan cara mengambil darah dari stok bank darah PMI dan diganti dengan donor darah yang dilakukan orang terdekat yang sedang membutuhkan.

“Misalnya anda sakit dan perlu darah. Nah, saudara Anda harus donor darah supaya Anda saya kasih darah. Tapi saya harus nyetok, jadi darah saudara Anda nanti saya simpan. Bukan untuk memenuhi, tapi harus mengganti,” jelas Sri.

Baca juga: Stok Darah Menipis karena Social Distancing, PMI Jemput Bola Cari Donor

Selain menggunakan metode itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media sosial dan beragam pesan singkat seperti SMS.

Meski demikian, ia mengaku sosialisasi tersebut belum efektif secara optimal karena stok darah masih belum terpenuhi.

Dia menjelaskan, stok darah tersebut harus terpenuhi karena banyak pasien yang tidak bisa menunggu untuk mendapatkan darah, seperti penderita talasemia dan ibu-ibu melahirkan.

Selain itu, pasien demam berdarah dengue (DBD), anemia, dan kanker juga membutuhkan banyak darah.

“Pemenuhan stok darah juga sama pentingnya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com