Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Lansia Terjebak di Jakarta karena Corona, Ingin Pulang agar Bisa Puasa di Kampung

Kompas.com - 02/04/2020, 13:42 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua lansia berasal dari Singosaren, Kota Surakarta Jawa Tengah harus menunda kepulangannya setelah virus corona merebak di Jakarta.

Mereka adalah Darno (74) dan Walmi (65), dua lansia yang harus menunggu wabah Covid-19 mereda untuk pulang kembali ke Surakarta.

Keduanya tiba di Jakarta pada 7 Maret lalu untuk mengunjungi anaknya selama beberapa pekan. Namun virus corona semakin mewabah hingga membuat mereka tak bisa pulang kembali ke Solo.

"Ya enggak bisa pulang, kata anak-anak, orangtua kan rentan kena (Covid-19)," kata dia kepada Kompas.com di Kelurahan Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Terapkan Isolasi Kemanusiaan di Bekasi, Wakil Wali Kota: Untuk Shock Therapy Warga yang Keluar Rumah

Walmi yang berjualan wedangan di Surakarta itu akhirnya menunda kepulangannya untuk sementara.

Namun perasaan khawatirnya tetap saja ada. Apalagi kasus Covid-19 di Jakarta semakin hari semakin banyak.

Terlebih, tempat tinggalnya saat ini di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan termasuk wilayah yang cukup besar jumlah kasusnya.

"Aku pingin pulang tapi kebethengen (terhalang) karena corona," kata dia.

Angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta sendiri pada 2 April 2020 sudah menembus angka 885 kasus positif, dengan rincian 562 dirawat, 52 kasus sembuh dan 90 kasus meninggal dunia.

Baca juga: [UPDATE] Data Kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Kelurahan

Kasus positif yang diisolasi mandiri sebanyak 181 kasus. Jumlah kasus tersebut terus meningkat sejak dipublikasi pada awal Maret lalu.

Walmi kini hanya bisa berharap Corona bisa segera mereda dan dia bisa kembali pulang ke kampung halamannya di Solo.

"Di sini juga enggak bisa kemana-mana, mending di kampung halaman," kata dia.

Namun anak-anaknya yang khawatir karena kondisi dua lansia tersebut yang rentan terserang Covid-19 meminta Walmi dan Darno untuk tetap berada di rumah anaknya di Jakarta selama Corona mewabah.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Alihkan Triliunan Anggaran Formula E untuk Penanganan Virus Corona

Walmi mengatakan, anak-anaknya berpesan agar dirinya tak pergi ke mana-mana terlebih dahulu hingga kondisi terkait wabah Covid-19 sudah mulai kondusif.

Padahal, dia ingin bisa merasakan bulan Ramadhan di kediamannya di Singosaren.

"Mudah-mudahan cepat selesai ya, bisa teraweh bisa ke masjid," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com