Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 15:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para calon mempelai ikut berang dengan viralnya kabar Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana yang menggelar resepsi pernikahan mewah pada 21 Maret 2020 lalu.

Resepsi di Hotel Mulia, Jakarta Pusat itu memantik hujatan warganet karena digelar setelah Kapolri Jenderal Idham Azis menerbitkan maklumat yang mengatur pembubaran kerumunan massa untuk mencegah penularan Covid-19, termasuk resepsi pernikahan.

Revi (25), bukan nama sebenarnya, salah satunya. Ia yang semestinya menggelar akad sekaligus resepsi pada Minggu, 5 April 2020 mendatang geram karena dengan berat hati telah menunda resepsi pernikahannya gara-gara maklumat tersebut.

Baca juga: Kapolsek Kembangan Tetap Gelar Resepsi, Warga: Padahal Polisi Bubarin Pesta Pernikahan Warga

Padahal, segala persiapan menuju resepsi tersebut sudah 95 persen.

"Ketika banyak pasangan di luar sana yang rugi mental, rugi uang, rugi waktu karena harus mengundur resepsi pernikahan, ini malah ada seorang perwira polisi yang seenaknya tetap mengadakan pernikahan sekaligus resepsinya di tengah pandemi," kata Revi kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

"Negeri ini memang masih jauh dari kata adil ya. Yang mau nikah resepsinya ditunda dulu, polisi pun ikut mengimbau. Polisi itu kan penegak hukum, harusnya jadi panutan, jadi contoh masyarakat. Akhlaknya di mana gitu?" tambah dia.

Ia kemudian membandingkan lagi insiden resepsi pernikahan Kompol Fahrul yang dengan sengaja mengundang banyak tamu dengan massa yang sekadar berkumpul di jalanan kemudian dibubarkan oleh polisi.

Baca juga: Kapolsek Kembangan Dinilai Juga Langgar Aturan Kapolri soal Gaya Hidup Mewah

Menurut Revi, kepolisian mestinya malu karena maklumat pimpinannya sendiri dilangkahi oleh anggotanya.

"Menurut saya, hukuman berupa mutasi dari itu cukup ringan, karena sikap perwira polisi tersebut menurut saya sangat membuat malu instansi mereka, apalagi viral," kata dia.

"Banyak tuh menyebar imbauan Kapolri untuk warga tetap di rumah saja, eh malah anak buahnya yang enggak dengerin," tambah Revi.

Senada dengan Revi, Harto --juga bukan nama sebenarnya--, seorang pegawai swasta (28) juga menganggap insiden resepsi pernikahan mewah Kompol Fahrul adalah hal yang memalukan.

"Bagaimana bisa anggota Polri sudah banyak terjun ke bawah, bubarin paksa pernikahan warga, bahkan pake acara bentak-bentak segala, tapi koleganya di waktu yang sama malah bikin resepsi besar-besaran kayak gitu?" ucap dia ketika diwawancarai Kompas.com, Kamis.

"Paham sih ketegasan polisi sering enggak berlaku untuk sesamanya, tapi kan ini kondisinya lagi pandemi," tambah Harto.

Ia juga memandang sebelah mata hukuman berupa mutasi jabatan yang dijatuhkan pada Kompol Fahrul gara-gara insiden ini.

Harto yakin, hukuman yang baru-baru ini dijatuhkan semata karena resepsi pernikahan mewah Kompol Fahrul baru-baru ini pula viralnya dan berpotensi mencoreng nama instansi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Megapolitan
Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Megapolitan
Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto 'Prawedding' Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto "Prawedding" Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Megapolitan
Klarifikasi Maxim Soal 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Klarifikasi Maxim Soal "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Megapolitan
Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Megapolitan
Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Megapolitan
'Vibes' Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

"Vibes" Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

Megapolitan
Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Megapolitan
Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Megapolitan
Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, 'Vibes' Jepang Pun Hilang...

Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, "Vibes" Jepang Pun Hilang...

Megapolitan
Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Megapolitan
Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Megapolitan
Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com