Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona, Jumlah Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Turun sejak Awal Tahun

Kompas.com - 02/04/2020, 16:43 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dampak penyebaran virus SARS-Cov-2 atau yang dikenal dengan nama virus corona di Indonesia, khususnya wilayah Jakarta, berdampak pada aktivitas penerbangan Bandara Soekarno-Hatta.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, penurunan pergerakan penumpang dan pesawat sudah dirasakan sejak awal tahun.

"Dampak Covid-19 memang sudah dirasakan sejak awal tahun, namun hanya pada penerbangan internasional," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Akan Beri Rp 1 Juta untuk 3,7 Juta Warga Terdampak Corona

Awaluddin mengatakan, khusus pada periode work from home (WFH), jumlah penumpang baik yang datang maupun pergi disebut pergerakan penumpang bisa turun sampai dengan 34,51 persen dari pergerakan normal.

"Jika melihat data pada periode 14 hari work from home dan stay at home pada 16-29 Maret 2020 terjadi tren penurunan pergerakan penumpang," ujar dia.

Tidak hanya pergerakan penumpang, Awaluddin juga menjelaskan, jumlah pesawat yang datang dan pergi atau disebut pergerakan pesawat juga ikut menurun.

Baca juga: Banyak RS Swasta Rawat Pasien Covid-19, Anies Minta BPJS Tak Telat Bayar Tagihan

"Pergerakan pesawat turun 34,22 persen dari 6.069 pergerakan menjadi 3.992 pergerakan," ujar dia.

Operasional mulai dibatasi

Adapun sebelumnya, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi, mengatakan bahwa mulai hari Rabu, 1 April 2020 dilakukan pembatasan operasional Terminal 1 dan Terminal 2.

"Tujuan dilakukannya pembatasan operasional ini adalah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pergerakan penumpang, pengunjung, dan pekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2020).

Untuk itu, lanjut dia, pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 dilakukan untuk memaksimalkan pengendalian alur penumpang baik domestik maupun internasional.

Baca juga: Minim Order Saat Pandemi Covid-19, Ojol Dapat Bantuan Voucher Makan Gratis

Salah satu yang ditutup adalah pelayanan penumpang di Sub-Terminal 1B. Operasional kini hanya dilakukan di Sub-Terminal 1A.

Sementara itu, Terminal 2 hanya mengoperasikan Sub-Terminal 2D dan 2E.

Sedangkan Terminal 2F tidak dioperasikan dan penerbangan rute Internasional dialihkan ke Terminal 3.

Pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 terhitung mulai tanggal 1 April 2020 hingga 29 Mei 2020 adalah bersifat sementara selama masa darurat bencana wabah COVID-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com