Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Jas Hujan, Angel bersama Kelompok Muda-mudi Gereja Basmi Virus Corona

Kompas.com - 02/04/2020, 19:06 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Selama melakukan penyemprotan, Angel dan teman–temannya tak menampik rasa nyeri di punggung lantaran harus memikul alat penyemprot disinfektan yang cukup berat.

“Kami kan juga diberi pelatihan Palang Merah Indonesia (PMI). Kalau perempauan itu maksimal (ukuran) disinfektan yang dipikul  6 liter, kalau laki-laki 15 liter dan di dalam alatnya ada batrenya, ada mesin, dan itu sangat berat. Jadi kami selesai semprot pasti punggung kami merah–merah,” kata dia.

Namun, nyeri itu sirna, terganti rasa senang lantaran bisa membantu warga menangani wabah Covid-19.

Hanya saja, Angel mengakui bagwa kurangnya stok APD menjadi masalah yang harus disiasati. Selama ini mereka hanya mengandalkan sumber dana dari dermawan yang mau menjadi sponsor.

Ketika APD habis tak tersisa, akhirnya peribahasa "tak ada rotan, akar pun jadi" pun berlaku. Muda-mudi ini terpaksa mengenakan jas hujan saat berjibaku di zona merah Covid-19.

"Iya, (jas hujan) yang setelan baju sama celana. Ya itu, karena kurangnya APD yang warna putih. Memang APD sangat sulit didapatkan, sekalinya dapat itu agak mahal," ujar dia.

Ditentang orangtua

Orangtua mana yang tidak khawatir ketika anaknya meminta izin keluar rumah untuk memasuki zona merah Covid-19. 

Kekhawatiran itulah yang kadang menjadi penghalang Angel cs untuk terlibat dalam kegiatan ini.

"Aku pribadi justru dilarang  orangtua. Mamaku ngelarang banget aku ikut begini, karena dia tahu bahaya virus corona seperti apa. Takutnya aku jadi pembawa virus juga," ungkap dia.

Namun, Angel berusaha meyakinkan ibundanya, bahwa pekerjaan ini aman. Angel menjelaskan, dia dan teman-temannya selalu dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tubuh bugar. Asupan vitamin juga diberikan demi menjaga daya tahan tubuh.

Baca juga: Ini 5 Tugas Relawan Desa Lawan Covid-19 Menurut Protokol Kemendes PDTT

Masker dan sarung tangan pun tidak lupa dibagikan kepada para relawan ini.

"Jika sudah pulang ke poskonya, kita cek suhu badan dan cuci tangan. Terus dikasih 'susu beruang' (Bear Brand), dikasih minum vitamin, pokoknya tetap dijaga kesehatannya sama mereka," ujar dia.

Tidak hanya masalah teknis kesehatan yang dijelaskan Angel, perempuan berdarah Batak itu juga meyakinkan betapa pentingnya kegiatan yang mereka jalani.

Dia menyebut duduk dan bersantai di rumah tidak akan menyelesaikan masalah. Di saat seperti inilah kaum muda harus andil meringankan beban pemerintah.

Angel bersyukur bisa bergabung dengan kelompok ini. Selain membantu sesama, ia tidak pernah menyangka bakal banyak bertemu orang-orang baru yang disebutnya berasal dari kementerian, staf DPR, hingga pegawai kargo.

"Mereka juga di kantornya tapi tetap menyisihkan waktu untuk pekerjaan ini, harus panas-panasan. Aku pun salut," kata dia.

Dia berharap hal tersebut bisa menjadi pemicu bagi para pemuda lain untuk ikut bergerak membasmi wabah Covid-19.

Dia mengimbau semua tempat ibadah agar tidak segan menghubungi mereka jika ingin mendapatkan penyemprotan disinfektan.

Pihak yang berminat hanya perlu menghubungi GMC19 melalui https://gmc19.online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com