JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum membuat perencanaan khusus untuk menghadapi bulan Ramadhan di tengah pandemi corona.
Hal ini diutarakan Anies saat ditanya mengenai kebijakan saat bulan Ramadhan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menurut Anies, sejauh ini memang ada pembatasan kegiatan di rumah ibadah. Namun, untuk kebijakan selanjutnya akan mengikuti perkembangan.
Baca juga: Jakarta Pandemi Covid-19, Pedagang Asongan Ini Mudik ke Tegal dan Akhirnya Menganggur
"Selama dua pekan ini memang ada pembatasan kegiatan peribadatan di rumah-rumah ibadah, masjid, gereja, vihara mengalami pembatasan kegiatan. Untuk Ramadhan, kami akan lihat perkembangannya," ucap Anies saat melakukan video konferensi bersama Ma'ruf, Kamis (2/4/2020).
Anies menuturkan, Pemprov DKI masih menunggu arahan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kebijakan beribadah di rumah ibadah saat merebaknya wabah corona.
"Sejauh ini belum ada langkah khusus terkait kegiatan peribadatan. Kami akan tunggu dari MUI mungkin akan ada arahan ketika dekat Ramadhan dan situasi Covid. Kalau masih seperti sekarang, kami perlu arahan ulama," kata dia.
Baca juga: [UPDATE] Covid-19 Jakarta: 885 Pasien Positif, 53 Sembuh, 90 Meninggal
Meski demikian, Ia menjamin stok pangan jelang bulan ramadhan aman meski dalam situasi adanya pandemi tersebut.
"Kebutuhan pangan jelang Ramadahan, Alhamdulillah stok aman. Termasuk proyeksi sampai Idul Fitri. Persiapan logitik Insya Allah aman tapi persiapan kegiatan peribadatan kami akan menunggu situasi sambil nantinya jelang Ramadhan diskusi dengan para ulama," jelasnya.
Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta menjadi 816 orang per Rabu (1/4/2020) pukul 18.00 WIB.
Jumlah ini bertambah 22 kasus dibandingkan data yang diumumkan Pemprov DKI pada Rabu sore, sebanyak 794 pasien positif Covid-19.
Data terbaru kasus Covid-19 DKI Jakarta tersebut bisa dilihat di situs corona.jakarta.go.id.
Dari 816 pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), sebanyak 51 orang dinyatakan sembuh, sementara 90 orang meninggal dunia.
Dari total kasus positif, alamat 543 orang sudah diketahui, sementara tempat tinggal 273 pasien lainnya masih belum diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.