Namun, ia mengaku tak berkeberatan jika hal itu terjadi. Ia sendiri sudah melihat ada tanda-tanda ke arah sana, sejak aksi bagi-bagi makanan gratis itu dilancarkan Selasa lalu.
"Ada yang bilang, 'Bu, bisa nambah lagi enggak?', aku bilang bisa," ujar Titi.
“’Bu, aku boleh enggak?’, saya jawab boleh,” timpalnya.
"Inikan fokus untuk mahasiswa, berapa pun, insya Allah tercukupi lah. Bahan makanan juga enggak susah mencarinya," kata Titi yakin.
Titi meyakini bahwa sumbangan dana dari para ibu lainnya masih akan terus mengalir.
Sebab, menurut pengakuan dia, aksinya mulai menuai simpati dan solidaritas sesama ibu yang baru melihat foto-foto aksi tempo hari dan tergerak hatinya.
"Alhamdulillah, banyak orang yang memang sayang sama anak-anak mahasiswa, karena kan mereka juga merasakan punya anak, apalagi anak-anak itu jauh merantau," kata Titi.
Di luar itu, ada pula orangtua yang mau memberi sumbangsih langsung berupa bahan makanan, bukan uang saja.
"Misalnya, saya Jumat mau kirim nih roti. Teman saya yang jual roti bilang, dengan budjet sekian, dapat tiga roti. Tapi dia bilang, dia akan tambahi 1 roti gratis," jelas Titi.
"Besoknya lagi, di grup ada yang bilang lagi, 'saya mau tambahi susu untuk anak-anak mahasiswa, nanti totalnya berapa dikasih tahu saja'," kata dia menirukan ucapan rekannya.
Apalagi, berdasarkan perkiraannya, jumlah dana Rp 6 juta yang terkumpul pekan lalu sanggup mencukupi kebutuhan paket makanan gratis para mahasiswa rantau hingga 3 pekan ke depan, dengan 2 kali pengiriman sepekan.
Tambah lagi, kata Titi, masih ada peluang tambahan persediaan paket makanan dari para donatur yang biasanya ikut mengirimkan paket Jumat Barokah ke sekolah-sekolah melalui dia.
Sumbangan tersebut kini terhenti akibat pandemi Covid-19, sehingga donasi itu bisa dialihkan untuk para mahasiswa.
"Misalnya yang biasa saya kirim ke Al-azhar atau ke mana, kan pada tutup sekolahnya, jadi bisa saya alihkan juga ke Asrama UI tiap Jumat," sebut Titi.
Maka dari itu, ia tak ambil pusing jika para mahasiswa rantau yang berminat menerima paket makanan gratis ini, bertambah di hari-hari mendatang.
"Enggak ada kuota lah nanti buat penerimanya kalau makin banyak. Pokoknya kalau soal makanan mah cincai saja, berapa sih makanan yang diperlukan, nanti juga pasti ada saja. Kita nggak usah takut lah," tutup Titi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.