Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Masih Butuhkan APD dan Barang Kebutuhan Tenaga Medis

Kompas.com - 03/04/2020, 15:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memerlukan berbagai bantuan untuk penanganan wabah Covid-19. Bantuan terutama buat para tenaga kesehatan atau tenaga medis yang bertugas.

"Bantuan yang masih dibutuhkan Pemprov DKI sampai saat ini antara lain APD (alat pelindung diri), masker, sarung tangan, disinfektan, dan natura (barang kebutuhan pokok)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani di Balai Kota, Jumat (3/4/2020) siang.

Pemprov DKI mengapresiasi bantuan yang sudah diterima hingga Kamis kemarin. Bantuan itu antara lain 400 liter disinfektan dan 100 liter handsanitizer dari KC BRI Jakarta Kota, 51 pcs cover all dari Relawan Jakarta, 500 pasang sepatu boots dari PT Restu Karya Persada, serta 36 ribu kaplet multivitamin.

Baca juga: Stok Alat Pelindung Diri RSPI Sulianti Saroso hingga Dua Minggu Kedepan

"Serta 10 pcs kacamata google dan 13 unit termometer digital dari Tokopedia," kata dia.

Bagi masyarakat maupun perusahaan yang ingin menyumbang untuk tenaga medis, bisa memberikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 di Balai Kota, Blok G, lantai 2. Bantuan juga bisa melalui JDCN.Jakarta.go.id dan bisa menghubungi 081196000196 serta 081196000197.

Pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah menjadi 958 orang per Jumat ini.

Jumlah kasus di Jakarta bertambah dibandingkan data yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemarin. Kamis kemarin kasusnya sebanyak 885.

Data terbaru kasus Covid-19 DKI Jakarta bisa dilihat di situs web corona.jakarta.go.id.

Dari 958 pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), 54 orang dinyatakan sembuh, sementara 96 orang meninggal dunia.

Sementara itu, 609 pasien yang dirawat di rumah sakit, dan 199 pasien menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com