Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangganya Pasien Sembuh Covid-19 di Bekasi Ceritakan Dokter dan Perawat yang Mengurusnya...

Kompas.com - 03/04/2020, 15:29 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com- Arief Rahman Hakim, penyintas Covid-19 pertama di Bekasi sudah kembali ke rumah setelah 20 hari dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Kepada Kompas.com, Arief pun bercerita bagaiamana kondisi dirinya selama di ruang isolasi.

Awal, Arief dirawat di ruang Intermediate Care and High Care Unit atau ICU lantaran kondisinya yang memburuk. Paru-parunya sesak hingga ia harus mendapatkan bantuan pernafasan kala itu.

Arief berada di ruang ICU itu sendiri. Memang diakuinya semua terasa sepi dan hampa.

Namun, ia bersyukur sebab ada perawat maupun dokter yang terus bolak-balik memantau perkembangan kondisi tubuhnya. Dia pun bercerita dengan bangga tentang bagaimana para dokter dan perawat mengurusnya.

Baca juga: UPDATE: 20.532 Warga Jakarta Jalani Rapid Test Covid-19, 428 Orang Dinyatakan Positif

Kondisinya yang lemah saat itu membuatnya tak bisa melakukan banyak hal. Mulai dari makan, mandi, buang air kecil dan besar semua dibantu perawat.

“Jadi perawat dengan penuh keikhlasan dia ngurusin saya. Selama intermediet kan saya otomatis apa-apa di tempat tidur, buang air besar di tempat tidur ya. Allah luar biasa, saya bilang Allah itu berikan orang-orang baik kepada saya, saya dimandiin, kalau saya buang air besar sampai ya dianya juga ngebersihin,” ujar Arief saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).

Arief mengatakan, perawat hingga dokter saat itu sudah dianggapnya sebagai sahabat. Sebab mereka yang stand by 24 jam merawat Arief.

Perawat hingga dokter pun kerap mengajaknya untuk ngobrol bahkan memotivasi dia untuk sembuh.

“Mereka itu baik banget, saya sudah kata sahabat. Mereka dengan sabar dan malah kadang-kadang ajak ngobrol saya karena mereka 24 jam otomatis memantau kita, enggak tidur, mereka luar biasa mereka, pekerjaan yang mulia. Mereka mengorbankan bukan hanya waktu tapi juga nyawa sekalipun,” kata Arief.

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19 Pertama di Bekasi Berjuang 20 Hari hingga Sembuh

Ia pun bersyukur bisa dikelilingi orang-orang baik saat itu sehingga ia bisa dengan mudah menjalani perawatannya selama di rumah sakit.

Perawat dan dokter terus tiada hentinya menanyakan kabar dan memantau setiap perkembangan dirinya.

Arief mengatakan, saat itu ia diberikan berbagai macam vitamin untuk kondisinya tetap fit.

Mulai dari vitamin untuk hati, ginjal, dan vitamin untuk menguatkan jantung.

“Saya selalu ditanya ‘bagaimana hari ini Pak keadaannya? Yuk Pak semangat terus ya, jangan stres’ itu yang selalu dilontarkan ke saya hingga saya tuh oh ya bangkit, saya masih punya keluarga, karyawan, dan semua orang pasti doa untuk kesembuhan saya,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com