Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Tunggu Tes Swab, Warga Depok yang Positif Versi Rapid Test Diminta Isolasi Mandiri

Kompas.com - 03/04/2020, 16:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, Novarita menjelaskan bahwa warga Depok yang hasil rapid test-nya positif akan diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Ketentuan itu berlaku khususnya bagi warga yang tak menunjukkan gejala sakit, tetapi kemungkinan menjadi carrier (pembawa) Covid-19, berdasarkan hasil rapid test.

"Jadi semua (kasus positif versi rapid test) akan disuruh isolasi mandiri. Kan kalau tidak ada gejala apa-apa memang tidak dimasukan ke rumah sakit," ujar Novarita melalui telepon, Kamis (2/4/2020).

"Kalau yang (kesehatannya) bagus, kami arahkan untuk isolasi mandiri di rumah, soalnya kan tidak ada tempat," lanjut dia.

Baca juga: Depok Krisis VTM, Warga Positif Covid-19 Versi Rapid Test Belum Bisa Swab

Hingga hari ini, ada dua rumah sakit di Depok yang didedikasikan sebagai rumah sakit perawatan pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect Covid-19.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok merawat PDP kategori ringan, sedangkan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) didedikasikan menangani PDP kategori sedang hingga berat.

Isolasi mandiri warga yang sehat dilakukan karena khawatir kedua rumah sakit itu penuh oleh orang-orang yang sehat sehingga orang-orang sakit justru tak kebagian tempat.

"Karena kalau semuanya dimasukan ke rumah sakit, sulit. Kalau rumah sakitnya pada kosong sih, ya, masuk saja. Lah ini, untuk orang yang benar-benar sakit saja tempatnya enggak ada, ibaratnya," ungkap Novarita.

Baca juga: Pemkot Depok Instruksikan Setiap RW Bentuk Kampung Siaga Covid-19

Selama masa isolasi mandiri, warga diminta membatasi kontak dengan orang lain serta senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Khusus warga Depok, mereka juga harus menanti giliran uji swab (pengambilan sampel lendir tenggorokan) yang akan mengonfirmasi hasil rapid test.

Pasalnya, hari ini, Novarita menyebut bahwa Depok tengah mengalami kekurangan VTM (viral transport medium -- media pembawa virus), karena pesanan yang diminta tak kunjung datang.

Dalam konteks pandemi Covid-19, media VTM ini berperan untuk membawa spesimen sampel lendir tenggorokan pasien yang telah melalui uji swab, ke laboratorium tersertifikasi.

Sebagai informasi, per Kamis (2/4/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 50 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kecamatan Pasar Rebo Butuh Bantuan Cairan Disinfektan untuk Cegah Covid-19

Sebanyak 18 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Sementara itu, kini masih ada 369 pasien yang masih diawasi dan 1.374 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com