Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kevin, Jadi Petugas Misa Live Streaming untuk Pelayanan Umat yang Berada di Rumah

Kompas.com - 06/04/2020, 08:53 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertugas melayani jemaat saat ibadah atau misa berlangsung di gereja merupakan impian kebanyakan umat kristiani.

Begitu juga dengan Kevin Andhika (27), warga Sentul, Bogor, Jawa Barat yang bertugas menjadi petugas misa sebagai lektor dalam misa live streaming di Paroki Santa Maria Fatima Sentul City pada Minggu (5/4/2020) kemarin.

Sejak pagi, Kevin telah mempersiapkan semua hal, mulai berangkat ke gereja yang berjarak tak kurang 7 kilometer dari rumahnya.

Baca juga: Keuskupan Agung Semarang Tiadakan Ibadah di Gereja, Misa Disiarkan Online

"Dari rumah sudah siap, rapi, seperti mau ke gereja biasa, pakai sepatu, pakai masker dan selalu bawa hand sanitazer," ucap Kevin melalui sambungan telepon, Senin (6/4/2020).

Sesampainya di gereja, Kevin dicek suhu tubuhnya sebelum bergegas ke dalam gedung gereja.

"Pihak gereja juga berkomitmen untuk meminimalisir petugas dan panitia yang bertugas di Gereja. Disinfektan, hand sanitizer semua disediakan oleh pihak Gereja," kata Kevin.

Di dalam gedung sudah ada petugas lain yang tengah mempersiapkan peralatan untuk musik, dan juga kamera untuk live streaming bagi para jemaat yang beribadah dari rumah.

Baca juga: Corona Belum Mereda, Paus Fransiskus Pimpin Misa Minggu Palma via Livestream

Tak berselang lama, perayaan misa Minggu Palma dimulai.

Dalam bertugas, pihak gereja menekankan physical distancing atau menjaga jarak antara petugas yang betugas di sekitar altar.

Rasa bangga

Sepanjang misa, Kevin sesekali menatap isi gereja yang sepi dari kerumunan umat. Hanya ada beberapa petugas saja yang mengoperasikan kamera dan mengisi paduan suara.

Perasaan campur aduk terasa. Sedih, khawatir, bangga, dialami sekaligus saat Kevin bertugas.

Terlebih karena ini kali pertama Ia bertugas dengan tidak ada umat yang melihat secara langsung.

Baca juga: Bermodal Jas Hujan, Angel bersama Kelompok Muda-mudi Gereja Basmi Virus Corona

Namun, di balik semua itu, Kevin merasa bangga karena ikut berkontribusi langsung dalam perayaan misa ini.

"Rasanya tugas gereja saat kayak gini gimana ya bingung juga diungkapkan dengan kata-kata, sebab sepi kan baru kali ini aja. Di sisi lain ada kebanggaan bisa tetap melayani umat atau jemaat walau via live streaming," ujar Kevin.

Bentuk pelayanan dengan bertugas langsung ke gereja saat pandemi Corona juga didukung penuh oleh kedua orangtua Kevin.

"Orangtua support banget untuk pelayanan, selama saya bertugas mereka juga menitip pesan harus jaga kesehatan dan jaga kebersihan," ucap Kevin.

Usai misa langsung pulang

Setelah kira-kira 90 menit lamanya Kevin bertugas menjadi lektor, dirinya pun langsung pulang.

Pihak gereja kembali mensterilkan area gereja usai digunakan untuk misa live streaming.

"Setelah ibadah kami semua langsung pembersihan gereja dan pulang," kata Kevin.

Sesampainya di rumah, Kevin langsung melepas jaket, kemeja, dan mencuci tangan serta kaki menggunakan sabun di teras rumah.

Setelah membersihkan diri, baru Kevin masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Keuskupan Agung Jakarta Tak Selenggarakan Misa Harian dan Mingguan

Kevin berharap pandemi corona ini segera berakhir. Ia juga menyebut momentum ini bisa mengakrabkan antaranggota keluarga di rumah.

"Harapannya dengan pelayanan yang kami lakukan memudahkan dan membuat umat mengikuti misa Paskah walaupun via live streaming. Sisi lainya ini jadi waktu agar anak-anak atau kaum muda dapat berkumpul dengan keluarga, biasanya kan pergi pagi pulang malam padat acara," ujar Kevin.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk beraktivitas produktif di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19. Adapun aktivitas itu terkait bekerja, belajar, juga beribadah.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020).

"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi pengurangan penyebaran Covid-19," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com