Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Usulkan RSUD Depok Khusus Tangani Pasien Covid-19

Kompas.com - 06/04/2020, 17:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Depok, Alif Noeriyanto, mengusulkan agar RSUD Kota Depok didedikasikan khusus untuk menangani pasien positif Covid-19 di kota itu.

Hal itu sehubungan dengan kekhawatiran bahwa jumlah pasien positif Covid-19 di Depok akan melampaui kapasitas tampung rumah sakit rumah sakit yang ada. Pasalnya, penularan Covid-19 jauh lebih cepat daripada laju kesembuhan pasien.

"Kami usulkan, apa yang dimilki Pemkot Depok, yaitu RSUD Depok, dijadikan rumah sakit khusus Covid-19. Kenapa? Karena di sana ada gedung baru yang bisa menjadi rumah sakit rujukan," kata Alif kepada wartawan, Senin (6/4/2020).

Baca juga: RS Depok Potensial Over Kapasitas Tangani Covid-19, IDI Usul Kolaborasi dengan RS Swasta

"Kerap kali kami kesulitan untuk merujuk (pasien Covid-19) karena rumah sakit (rujukan pemerintah) penuh," tambah dia.

Saat ini, rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19 yang paling dekat dengan Depok hampir semuanya ada di Jakarta, kecuali RS Brimob/Bhayangkara di Kelapa Dua.

Namun, Alif mengatakan, kapasitas di RS Bhayangkara sudah penuh sehingga sulit menerima lagi pasien positif Covid-19.

Sementara itu, dua rumah sakit nonswasta lain, yakni RSUD Kota Depok dan RSUI didedikasikan untuk menangani suspect/pasien dalam pengawasan (PDP) belaka.

Alif mengungkapkan, ada dua masalah yang mungkin muncul akibat dijadikannya RSUD Kota Depok sebagai rumah sakit rujukan kasus konfirmasi Covid-19.

Pertama, soal kesiapan fasilitas. Kedua, soal nasib pasien penyakit lain di RSUD Kota Depok yang harus mendapat tempat baru.

Kedua masalah itu dapat diselesaikan jika Pemkot Depok berani meminta rumah-rumah sakit swasta bekerja sama untuk membantu.

"Rata-rata fasilitas belum siap karena ini penyakit baru sehingga siap atau tidak siap, harus siap," kata Alif.

"Tapi nanti kami bisa berkoordinasi dengan IDI, dengan organisasi lain untuk bisa meminta bantuan. Kita punya rumah sakit juga banyak, lebih dari 20 rumah sakit, kenapa kita enggak bisa saling bantu?" ujar dia.

"Lalu, pasien-pasien dengan penyakit lain bisa didistribusikan ke rumah-rumah sakit lain, yang harus siap menerima pasien dari RSUD (Kota Depok). Itulah gunanya kita harus bekerja sama antar tenaga medis," kata Alif.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Wali Kota Minta Restoran dan Rumah Makan di Depok Tak Layani Makan di Tempat

Hingga hari Minggu kemarin, Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 68 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh, dan 8 orang meninggal dunia.

Sebanyak 20 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Sementara itu, kini masih ada 421 pasien yang masih diawasi dan 1.819 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com